AMBON,MM. – TNI siap membantu dan mendukung Kepolisian dalam upaya memastikan keamanan dan ketertiban pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Maluku.
Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, PSC., M.Tr.(Han)., saat mendampingi Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si., memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Salawaku 2024 Polda Maluku, di Lapangan Chr Tahapary, Tantui, Kota Ambon, Senin (26/8/2024).
Bertindak sebagai Komandan Upacara, Dansat Brimob Polda Maluku Kombes Pol Matheus Dostan Siregar. Kegiatan Apel turut dihadiri Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua KPU Provinsi Maluku, Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Unsur TNI Polri, Penyelenggara Pilkada Serentak Tahun 2024 Se-Provinsi Maluku, Tokoh Agama dan Peserta Apel Gelar Pasukan yang terdiri dari personel gabungan TNI-Polri, Satpol PP, Basarnas dan Damkar.
Kegiatan dibuka dengan penyematan tanda pita operasi kepada perwakilan TNI-Polri dan Satpol PP, dilanjutkan dengan pembacaan amanat Kapolda Maluku dan Pangdam XV/Pattimura.
Kapolda Maluku dalam sambutannya mengatakan, melalui Apel Gelar ini, Polda Maluku dengan diback up Personel TNI dan pemerintah, telah mempersiapkan personel, sarana dan prasarana operasi serta olah strategi dalam setiap pentahapan Pilkada serentak 2024-2025.
“Sehingga apabila berkembang issue negatif yang bersifat provokatif termasuk gangguan keamanan dapat diantisipasi dengan baik”, kata Kapolda.
Sementara itu Pangdam dalam amanatnya, juga menekankan netralitas TNI-Polri pada penyelenggaraan Pilkada serentak ini.
Menurut Pangdam, apel gelar pasukan ini menunjukkan sinergitas TNI-Polri yang selalu solid dalam rangka pengamanan Pilkada serentak nantinya.
Diakhir amanatnya, Pangdam mengajak kepada seluruh pihak, untuk mensukseskan Pilkada serentak tahun 2024 ini, guna mewujudkan visi misi Indonesia emas tahun 2045 yang kita cita-citakan bersama.
Kegiatan diakhiri, dengan Simulasi Pengamanan Kota (Sispamkota) oleh peserta apel gelar pasukan, yang mencakup beberapa tahapan krusial dalam proses Pilkada, seperti pengawalan dan pengamanan bakal calon, masa tenang, pendistribusian logistik Pilkada, hingga penetapan calon terpilih.
Simulasi dilakukan untuk memastikan bahwa semua pihak, termasuk TNI-Polri, siap merespons dengan cepat dan tepat dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi, baik situasi hijau yang menandakan kondisi normal, hingga situasi merah yang mengindikasikan adanya gangguan serius. (MM-3)