Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AmboinaHeadline

Tingkatkan Kompetensi Penyuluh Agama Katolik, Bimas Katolik Kanwil Kemenag Gelar Pembinaan Sehari

62
×

Tingkatkan Kompetensi Penyuluh Agama Katolik, Bimas Katolik Kanwil Kemenag Gelar Pembinaan Sehari

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin, S.Ag, M,Pd.I mengatakan ada 3 hal yang bisa dipetik dari kunjungan pemimpin tertinggi umat katolik, yakni Paus Fransiskus ke Indonesia.

Pertama. Semakin mempererat hubungan Vatikan dengan Indonesia, yang tentunya semakin eratnya hubungan umat katolik dengan umat-umat beragama lainnya yang ada di Indonesia yang mencerminkan pluralisme.

Example 300x600

Kedua. Sebagai bentuk apresiasi yang besar dari Paus kepada bangsa Indonesia karena mampu menjaga kerukunan di tengah-tengah pluralisme.

 

Ketiga menguatkan pesan moral bahwa persaudaraan antar suku, persaudaraan antar ras, persaudaraan agama dan golongan semakin kokoh dan kuat sehingga Paus Fransiskus yakin dan percaya bahwa ketika Ia melakukan kunjungan ke Indonesia akan menguatkan hubungan itu.

 

Demikian antara lain penegasan Kakanwil dalam sambutannya saat membuka kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Katolik dan Kelompok Kerja Penyuluh Katolik provinsi Maluku tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Bimas Katolik Kantor wilayah Kemenag provinsi Maluku di Natsepa Hotel, Senin, 28/10/2024.

 

Selanjutnya kepada penyuluh dan peserta lainnya kakanwil mengatakan, ada 5 fungsi dari Penyuluh Agama Katolik atau Katekis yang perlu diperhatikan yakni.

Pertama. Penyuluh memiliki Fungsi informatif dimana dirinya berharap penyuluh katolik memberi informasi, memberi pesan cinta dan pemberi pesan damai serta pesan-pesan kerukunan kepada masyarakat di mana pun penyuluh berada.

Para penyuluh harus mampu menggunakan media sosial secara bertanggungjawab di era kemajemukan, kemajuan teknologi di era digital saat ini.

 

Kedua, penyuluh diharapkan berfungsi sebagai yang bukan sekedar menyampaikan ceramah saja melainkan harus mengutamakan fungsi edukasi khususnya dalam konsep kajian-kajian keagamaan dan wawasan kebangsaan.

 

Ketiga. Penyuluh berfungsi sebagai konsultan, sebagai wadah bagi masyarakat untuk berkonsultasi, bertanya,  mendapatkan petunjuk dan arahan dalam aspek kehidupan sosial beragama.

 

Keempat. Fungsi advokasi yang harus dimiliki oleh setiap penyuluh yang harus mampu memberikan perlindungan kepada umat, juga mampu memberikan pencerahan kepada umat sekaligus mendampingi dan membantu untuk penyelesaian masalah keagamaan dan sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat.

 

Kelima. Fungsi administratif. Para penyuluh wajib membuat perencanaan program-program penyuluh dan semua pelaporan secara berkala kepada negara, dalam hal ini penyelenggara Bimas Katolik di kabupaten kota maupun Provinsi dan Pembimas katolik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

 

Khusus saat ini dimana  telah memasuki tahun politik, kakanwil berharap penyuluh agama harus menjadi agen kerukunan, persaudaraan, kedamaian dan persatuan bangsa agar tidak ada politisasi agama.

 

“Marilah kita semua menjaga persatuan dan kesatuan menjelang pemilihan kepala daerah di Provinsi Maluku, dan juga mari kita wujudkan, kita gelorakan pemilu yang damai di daerah yang sama-sama kita cintai ini.”tutup Kakanwil.

 

Sementara itu dalam laporannya Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Bernard Fanulene menjelaskan maksud dan tujuan dari pelaksanaan  kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Katolik dan Kelompok Kerja Penyuluh Katolik provinsi Maluku tahun 2024 adalah untuk meningkatkan kompetensi para penyuluh agama Katolik atau katekis dalam hal peningkatan pemahaman teologis, pengembangan keterampilan komunikasi,  peningkatan keterampilan sosial, peningkatan keterampilan sebagai agen moderasi dan toleransi beragama serta kompetensi lainnya.

 

Disebutkan, peserta kegiatan terdiri dari para penyuluh agama PNS dan penyuluh agama non PNS serta para katekis awam katolik lainnya yang bersedia.

 

Sementara itu dari pantauan media ini kegiatan pembinaan para penyuluh agama dan katekis Awam Katolik yang berjumlah 40 peserta berlangsung dengan penuh semangat karena selain menghadirkan pemateri dari Lingkup Keuskupan Amboina, yakni RD. Konstantinus Fatlolon Ph.D yang membawakan materi  Reksa Pastoral Keuskupan Amboina dalam Penyuluhan Agama Katolik, dihadirkan pula dua pemateri yang berasal dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yakni masing-masing Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam (KERAWAM), RD.Yohanes K. Jeharut yang menyajikan materi berjudul Kerasulan Awam Sinodal serta RD. Agustinus Heri Wibowo, sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) yang menyajikan materi “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Katolik.” (MM-3)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *