Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AmboinaHeadlinePendidikan

Jumlah Siswa Baru SMANSA Sebanyak 590 Orang

40
×

Jumlah Siswa Baru SMANSA Sebanyak 590 Orang

Sebarkan artikel ini
Kepala SMA Negeri 1 (SMANSA) Ambon, Drs. Alex. R. Tahalele, M.Si
Example 468x60

AMBON,MM.- Kepala SMA Negeri 1 (SMANSA) Ambon, Drs. Alex. R. Tahalele, M.Si mengatakan, pasca  proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolahnya yang diakhiri dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), siswa baru tahun ajaran 2024/2025 atau siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Ambon berjumlah 590 orang , dan semuanya telah mengikuti MPLS

 

Example 300x600

Demikian antara lain penjelasan Kepsek Tahalele kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin, (15/07/2024).

 

Dikatakan, MPLS tahun ini dilaksanakan mengikuti petunjuk dari Direktur SMA, Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek).

Diantaranya, pada pengenalan lingkungan itu,   tidak boleh ada kegiatan fisik yang menguras tenaga anak didik.  Kegiatan MPLS diarahkan untuk lebih banyak mengenal lingkungan sekolah, dan  menanamkan budaya sekolah kepada siswa, termasuk tata tertib sekolah dan kemudian memperkenalkan kurikulum kepada siswa

 

Menurut Tahalele, salah satu kegiatan di MPLS yang melibatkan orang dari luar yaitu tentang masalah bullying, dimana sekolah mengundang  Polda Maluku untuk menyajikan  materi.

 

“Polda mengutus seorang ibu yang dalam pendampingannya menjelaskan soal kekerasan, dan akibat yang bakal diterima jika melakukan kekerasan, serta materi tentang bagaimana menciptakan hubungan yang baik antara yang satu dengan yang lain,”ungkapnya.

 

Dijelaskan, setelah kegiatan MPLS,  sekolah juga melakukan kegiatan tes psikologi.

Dikatakan, tes itu sangat penting sebab hasilnya yang akan menentukan pada saat siswa  naik ke kelas 11,   mereka diarahkan ke kelompok-kelompok mata pelajaran.

 

Menurutnya  Kurikulum Merdeka (Kumer) yang saat ini digunakan, berbeda dengan kurikulum 2013. Dimana di dalam Kumer itu tidak ada jurusan,  karena siswa memilih mata pelajaran, tergantung dari sumber daya yang ada di sekolah.  Siswa tidak diarahkan memilih mata pelajaran satu persatu,  melainkan diarahkan untuk memilih kelompok mata pelajaran.

 

“Jadi ada kelompok untuk kesehatan dengan mata pelajarannya; kelompok Humaniora dengan sejumlah mata pelajaran; kelompok Ekonomi dan Bisnis; kelompok Teknik; dan kelompok informatika.Sebagai contoh kalau dapat di F5, itu untuk Kesehatan di mana ada mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi, tapi dia tidak berdiri sendiri, dia itu disebut IPA, jadi nilai akhirnya dijumlah 3 nilai itu dibagi 3 maka dapatlah nilai dari IPA itu “ujarnya.

 

Tahalele juga mrngatakan, jumlah siswa SMA Negeri 1  banyak, diduga akibatregulasi yang menyatakan guru-guru ASN yang ada di sekolah-sekolah swasta ditarik ke sekolah negeri, sehingga masyarakat tidak mau menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta .(MM-3)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *