AMBON,MM. – Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Ambon, Drs. M.J. Joisangadji, M.Pd., mengatakan pelaksanaan ujian sekolah di SMA Negeri 3 Ambon telah memasuki hari kedua pada Selasa (11/3/2025)dan ujiannya berlangsung dengan lancar dan tertib, meskipun terdapat beberapa kendala yang dihadapi siswa.
Menurut Joisangadji, ujian telah dimulai sejak Senin (10/3/2025) dan dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Syamsul N. Joisangadji, S.Pt., M.Si., melalui Zoom. Para siswa dan tenaga pendidik di SMA Negeri 3 Ambon mengikuti prosesi pembukaan tersebut sebelum melanjutkan pelaksanaan ujian di sekolah.
“Puji syukur, pelaksanaan ujian di hari pertama berjalan dengan aman dan terkendali. Begitu pula hari kedua ini, ujian di jam pertama berlangsung tanpa hambatan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
268 Siswa Mengikuti Ujian dengan Sistem Pensil dan Kertas
Joisangadji menjelaskan bahwa ujian di SMA Negeri 3 Ambon diikuti oleh 268 siswa dari jurusan IPA dan IPS. Para siswa ditempatkan di 14 ruang ujian sesuai dengan jumlah peserta yang dibagi secara proporsional.
Menariknya, sekolah ini masih menggunakan sistem ujian berbasis pensil dan kertas. Keputusan ini diambil karena sekitar 20-30 persen siswa berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, serta banyak di antaranya merupakan anak kos yang bergantung pada fasilitas sekolah.
“Kami sebenarnya bisa menggunakan komputer sekolah, tetapi untuk menghindari berbagai kendala teknis dan memastikan kelancaran ujian, kami memilih metode konvensional dengan pensil dan kertas,” jelasnya.
Pengawas dari Sekolah Lain dan Kendala Kehadiran Siswa
Sejalan dengan kesepakatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Ambon, pengawasan ujian di SMA Negeri 3 Ambon dilakukan oleh guru dari sekolah lain secara silang penuh.
“Sampai hari ini, pengawasan berjalan dengan baik. Para pengawas datang tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai ketentuan,” kata Joisangadji.
Namun, ia mengakui ada beberapa siswa yang terlambat datang karena faktor transportasi. Beberapa siswa berasal dari daerah yang cukup jauh, seperti Hatu, Liliboi, Hitu, Mamala, Morela, dan Liang. Selain itu, bulan Ramadan juga menjadi faktor yang memengaruhi keterlambatan siswa Muslim karena mereka harus menjalani sahur sebelum berangkat ke sekolah.
“Meski ada keterlambatan satu-dua menit, kami tetap memaklumi. Namun, kami selalu mengingatkan siswa agar tidak mengulangi keterlambatan tersebut demi kelancaran ujian,” tambahnya.
Siswa Sakit Akan Mengikuti Ujian Susulan
Dalam kesempatan tersebut, Joisangadji juga mengungkapkan bahwa ada satu siswa yang tidak dapat mengikuti ujian karena sakit dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kami akan menjadwalkan ujian susulan setelah siswa tersebut benar-benar pulih. Kami belum bisa menentukan apakah pekan depan ia sudah bisa mengikuti ujian atau belum,” ujarnya.
Harapan Kepala Sekolah
Dengan ujian yang masih berlangsung hingga 15 Maret 2025, Joisangadji berharap semua siswa dapat menyelesaikan ujian dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.
“Harapan saya, semua siswa tetap sehat dan semangat dalam mengikuti ujian. Yang terpenting bukan hanya lulus, tetapi juga memperoleh hasil yang terbaik. Lulus saja tidak cukup jika nilainya tidak bagus,” pungkasnya.
Ujian sekolah ini menjadi momen penting bagi para siswa dalam menentukan langkah mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan pengawasan ketat dan persiapan yang matang, SMA Negeri 3 Ambon berharap dapat mencetak lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di masa depan.(MM-3)