PIRU,MM – Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Dr. Achmad Jaiz Ely, ST.,M. Si, membuka secara resmi KICK Off Intervensi serentak dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten SBB.
Pembukaan yang di awali dengan pemukulan tifa oleh Penjabat Bupati, yang didampingi Forkopimda, berlangsung di Balai pertemuan Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat. Rabu, (12/07/2024).
Bupati dalam sambutannya mengatakan, penimbangan, pengukuran, Edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, bayi di bawah lima tahun (Balita), serta calon pengantin (catin) secara berkelanjutan harus ditingkatkan.
“Angka prevelensi stunting kita di tahun 2023 masih tinggi, yakni 31,4% berdasarkan data survei kesehatan Indonesia (SKI)” Ungkap Jaiz
Lanjut Jaiz, berdasarkan data yang ada, dirinya mengajak semua OPD yang hadir pada acara tersebut, untuk memperkuat komitmen bersama dalam perangi stunting secara bersama agar target penurunan stunting dapat dicapai.
Dikatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini di pengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai.
“Stunting menjadi masalah serius yang perlu ditangani bersama, dan penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari jangka panjang yang merugikan. Terhambatnya tumbuh kembang anak, dapat mempengaruhi perkembangan otak menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit dan beresiko lebih tinggi serta menderita penyakit kronis di masa dewasanya,” kata Pj Bupati.
Jaiz juga menambahkan, melalui kegiatan ini, dirinya berharap semua OPD untuk berkolaborasi dan bekerjasama menuju target penurunan stunting di kabupaten saka Mese Nusa
” Diharapkan OPD secara keseluruhan dapat berkolaborasi dan bekerja sama dalam memerangi penurunan stunting di kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa ini, ” imbuhnya. (R-L)