AMBON.MM. – SMA Xaverius (SMAVER) Ambon memulai pelaksanaan ujian sekolah berbasis Android pada Senin (10/3/2025), usai pembukaan ujian SMA, SMK dan SLB secara virtual oleh Plt. Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Maluku Syamsul Nandar Joisangadji di SMA Kristen YPKPM Ambon.
Kepada wartawan Kepsek, Ina Elsoin yang didampingi Sekretaris Yayasan Persekolahan Katolik Keuskupan Amboina, Jhon Dumatubun serta Wakasek Kesiswaan, Dra. Erna Tomasila, M.Pd mengatakan, para siswa menghadapi ujian dengan tingkat kesiapan yang mencapai 100 persen. Ia optimis, ujian akan berjalan lancar hingga Sabtu besok, karena persiapan telah dilakukan secara matang.
“Tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 100 persen. Kami telah mempersiapkan segala hal, baik dari sisi peserta didik, guru, maupun seluruh elemen sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, secara teknis ke 129 siswa mengikuti ujian berada di tujuh ruang dan model yang digunakan adalah ujian berbasis Android.
Selebihnya, SMA Xaverius Ambon yang kini telah menerapkan Kurikulum Merdeka secara penuh itu memungkinkan siswa memilih mata pelajaran tanpa sistem penjurusan.
Ujian di SMA Xaverius Ambon menggunakan Android.
“Kami sudah memastikan sistem berjalan dengan baik. Hingga jam pertama ujian, semua berjalan lancar tanpa kendala teknis,” kata Elsoin.
Dari sisi pengawasan, ujian ini melibatkan sistem pengawasan silang antar-sekolah.
“Di SMA Xaverius, pengawas berasal dari SMA PGRI 1, dengan total 14 pengawas. Sementara itu, guru dari SMA Xaverius juga bertugas mengawasi di SMA Alhilal, SMA PGRI, dan SMA 45,” jelasnya.
Sebelum ujian dimulai, seluruh siswa dan pengawas telah hadir tepat waktu. Peserta ujian mengikuti apel pagi, lalu masuk ke kelas untuk menyaksikan pembukaan ujian secara virtual oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Dra.Erna Tomasila.M.Pd di tempat yang sama menjelaskan jika berbagai tahapan telah dilakukan sebelum ujian berlangsung sehingga pihaknya sangat optimis para siswa akan lulus dengan hasil yang maksimal.
“Kami mengadakan simulasi selama dua hari, doa bersama di Gereja Katedral, serta pembinaan khusus di gereja. Selain itu, wali kelas juga diinstruksikan untuk memberikan informasi kepada orang tua mengenai persiapan anak-anak mereka,” paparnya.
Salah satu persiapan penting adalah memastikan siswa memiliki akses internet yang stabil, sebutnya
“Walaupun sekolah menyediakan WiFi, kami meminta orang tua memastikan anak-anak memiliki pulsa data sendiri untuk mengantisipasi kendala jaringan. Jika memungkinkan, mereka juga disarankan membawa power bank. Kami juga telah menyediakan colokan listrik untuk pengisian daya perangkat,” lanjutnya.
Selanjutnya Elsoin mengatakan Koordinasi antara sekolah, siswa, dan orang tua menjadi kunci keberhasilan ujian ini.
“Kami ingin memastikan anak-anak dapat mengikuti ujian dengan baik, menjaga kesehatan, dan tetap fokus agar bisa sukses,” pungkasnya.
Pelaksanaan ujian berlangsung dalam dua sesi. Dari Senin hingga Kamis, siswa mengikuti dua mata pelajaran per hari, sementara pada Jumat dan Sabtu, ada tiga mata pelajaran yang diuji.
Elsoin Berharap dengan persiapan yang matang, seluruh siswa dapat menyelesaikan ujian dengan baik dan meraih hasil yang maksimal.(MM-3)