AMBON,MM. – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku melalui UPTD Taman Budaya Ambon untuk pertama kalinya menggelar Seni Tradisi Nusantara dengan menghadirkan 9 Paguyuban Nusantara.
Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Teater Tertutup Paulus Pea Taman Budaya Karang Panjang Ambon, Kamis, (14/11/2024).
Kepala Dinas dan Kebudayaan provinsi Maluku, Dr. Ir. Insun Sangadji dalam sambutannya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kita patut menyadari bahwa upaya pemajuan kebudayaan selama ini telah membuktikan bahwa kebudayaan bukan hanya sebatas warisan, namun juga merupakan kekuatan untuk mendorong kreativitas dan pembangunan yang berkelanjutan, “paparnya.
Dikatakan, menjawab amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, telah dilakukan berbagai langkah strategis guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat scara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Berpedoman pada Visi Pemajuan Kebudayaan Nasional adalah Indonesia Bahagia berlandaskan keaneka-ragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan dan menyejahterakan”. Dan karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku melalui UPTD Taman Budaya terus melakukan kerja sama untuk memajukan kebudayaan dengan selalu melibatkan Stakeholder dalam hal ini adalah masyarakat pendukung. Di mana kali ini melibatkan stakeholder kebudayaan Nusantara yaitu paguyuban-paguyuban daerah yang ada di Maluku untuk dapat menampilkan karya dan kreativitas mereka dalam bentuk musik dan gerak yang bertujuan meningkatkan kreativitas, kecerdasan dan inovasi serta perilaku berbudaya,”ungkapnya.
Dikatakan, dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang bertalenta dan berdaya saing secara global, diperlukan tata kelola dan pembinaan talenta nasional secara komprehensif, berkelanjutan, dan inovatif, dengan memperhatikan aspek sosial budaya, kemajuan teknologi, dan perkembangan ekonomi.
Sementara itu , Ketua panitia Penyelenggara, Maynart R. N. Alfons, S.Sn dalam laporannya mengatakan, selaku lembaga pembina Seni di daerah, pihaknya selalu berpikir bagaimana mengembangkan seni tradisi nusantara yang tersebar dari Merauke sampai ke Sabang.
Diakuinya, banyak sekali inovasi-inovasi baru yang dibuat dalam rangka mengembangkan seni tradisi Nusantara. Pihaknya melihat banyak sekali paguyuban Nusantara namun selama ini belum dilibatkan. Dan menurutnya selama di Kota Ambon.
Hal ini yang memacu Taman Budaya Provinsi Maluku untuk menggelar Seni Tradisi Nusantara dengan melibatkan 9 Paguyuba.
Diantaranya, paguyuban Jawa Timur, Paguyuban Batak dari P. Sumatera, Paguyuban Sunda, Paguyuban Provinsi Sulawesi Tenggara, Paguyuban Bali, Paguyuban Sulawesi Utara, Paguyuban Minangkabau, Paguyuban Provinsi Sulawesi Selatan, Paguyuban Jawa Tengah.
Gelar Seni Tradisi Nusantara ini untuk memahami budaya yang ada di dalam masyarakat yang tersebar dari Merauke sampai ke Sabang.
“Karena dengan menampilkan seni tradisi Nusantara maka orang Maluku bisa mengenal budaya orang Bali dan sebaliknya,”ungkapnya.
Kegiatan ini didanai oleh dana alokasi khusus Bantuan Operasional Taman Budaya tahun 2024 dan dalam upaya-upaya pengembangannya itu , Taman Budaya terus membangun kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.(MM-3)