Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadlinePolitik

Isu Primodialisme Sempit di Pilkada Maluku, Mengancam Keberagaman

112
×

Isu Primodialisme Sempit di Pilkada Maluku, Mengancam Keberagaman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON, MM – Isu Primordialisme  sempit sudah mulai dihembuskan  dalam kontestasi Pilkada Maluku, dengan tujuan  mengerahkan masyarakat tenggara untuk mendukung salah satu calon tertentu.

 

Example 300x600

Selain dapat mengancam dan membahayakan keberagaman, isu ini  juga akan merusak tatanan kehidupan budaya hidup orang basudara yang diwariskan para leluhur.

 

“Cara politik seperti ini justru akan merusak hidup orang Basudara di Maluku akibat ego sentris yang di lakukan. Bahkan yang lebih parahnya lagi adalah menciptakan tembok dan membatasi masyarakat Maluku dalam mewujudkan perdamaian,”ujar Adolf Bastian Masawunu.S.IP, Sekretaris bidang strategi dan politik Himpunan mahasiswa pemuda Lelemuku kabupaten kepulauan Tanimbar-Ambon dalam release yang diterima, Senin (02/09/2024).

 

Menurutnya, perlu adanya peningkatkan pendidikan politik terhadap masyarakat selaku  pemilih, dalam menentukan pilihan berdasarkan hati nurani, yang mengaju sesuai visi dan misi serta program yang ditawarkan oleh setiap kandidat pasangan calon kepala daerah.

 

Upaya tersebut diharapkan dapat mengikis primordialisme buta yang kerapkali terjadi di tahun-tahun politik sebelumnya. Sehingga dapat mengingatkan agar pemilih tidak terjebak pada simbol, rasa kesukuan atau kelompok tanpa melihat visi, misi sosok calon tertentu.

 

“Terkait isu yang beredar bahwa seluruh Masyarakat Tenggara sepakat untuk memberikan suaranya kepada salah satu calon Gubernur Maluku itu hanya omon-omon. Kami tentunya memilih pemimpin yang bisa melihat seluruh masyarakat Maluku lima tahun kedepan dengan baik bukan yang hanya melihat keluarga, kerabat, dan kolega,”ungkapnya.

 

Ia juga mengingatkan tentang pentingnya masyarakat mengambil bagian dalam tahun politik ini. Sebab jika tidak ikut mengambil bagian, maka orang lain yang akan mengambil kekuasaan tersebut.

 

“Saya kira Masyarakat Maluku Tenggara mulai dari ujung Pulau Kei sampai Kabupaten Maluku Barat Daya sudah cerdas, bisa memahami pentingnya politik dalam berbangsa dan bernegara. Sebab, tanpa ikut serta dalam politik maka dipastikan orang lain yang akan mengambil kekuasaan,”pintanya.

 

Sekretaris bidang strategi dan politik Himpunan mahasiswa pemuda Lelemuku kabupaten kepulauan Tanimbar Ambon itu berharap kepada seluruh elemen organisasi kepemudaan agar dapat bekerjasama dalam melawan problem ini, dengan melakukan diskusi dan

sosialisasi pemilu, dalam upaya mencerdaskan masyarakat.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *