Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadline

Empat Bulan Terakhir PT. Dharma Indah Diduga Bohongi Masyarakat MBD

429
×

Empat Bulan Terakhir PT. Dharma Indah Diduga Bohongi Masyarakat MBD

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Sudah kurang lebih empat bulan terakhir, Perusahaan Pelayaran PT. Dharma Indah diduga melakukan pembohongan  kepada masyarakat Maluku Barat Daya (MBD),  dengan cara mengoperasikan kapal lain, namun tiket yang dijual dengan nama kapal yang berbeda.

 

Example 300x600

“Sekitar 4 bulan lalu sampai hari ini, ternyata PT. Pelayaran Dharma Indah itu sudah melakukan pembohongan atau bahasa Ambon bilang “parlente” masyarakat MBD karena kapalnya lain tetapi tiket yang dijual tiket kapal lain,”kata Pengamat masalah sosial Masyarakat Provinsi Maluku, Drs. Herman Siamiloy kepada media, Sabtu (3/8/2024)

 

Siamiloy mencontohkan,  bisakah membeli tiket pesawat Lion Air namun  naik pesawat Garuda. “Kan tidak mungkin karena tiket yang dibelikan sesuai dengan kapal atau pesawat yang kita tumpangi,”kata Siamiloy..

 

Dijelaskan, sebelum pandemi  Covid-19,  harga tiket Kapal Cepat  sebesar Rp.350.000,-. Harga tiket bahkan sempat melejit hingga  Rp 600.000,-  saat Covid-19, dan kini sudah stagnan di harga  Rp 582.000 untuk penumpang dari dan ke Moa di MBD.

 

“Nah pertanyaannya  apakah sampai hari ini masih ada Corona?”tanya Siamiloy.

 

Ia juga menyoroti jam tempuh kapal cepat yang dioperasikan oleh PT. Dharma Indah.

Menurutnya,  yang namanya kapal cepat itu berarti jarak tempuhnya sudah disesuaikan antara satu pulau dengan pulau yang lain, namun ternyata berbeda dengan kapal cepat yang dioperasikan  oleh PT. Dharma Indah saat ini.

Sebagai contoh dari pulau Damer ke Moa,  yang biasanya rata-rata ditempuh dalam waktu 6 jam akan tetapi per hari ini (saat ini) rata-rata 10 jam.

 

Siamiloy menilai, waktu tempuh yang sengaja diperlambat ini rupanya ada kaitannya dengan praktek bisnis di kapal.

 

“Saya minum di kantin dan saya perhatikan mereka masak air itu pada setengah delapan pagi dimana penumpangnya sudah antri di kantin tapi airnya belum mendidih. Kita duduk sampai beberapa menit kemudian baru airnya mendidih. Dan setelah airnya masak dan disuguhkan teh atau kopi bahkan susu sesuai permintaan penumpang di kantin. Mestinya petugas kantin itu memasak airnya sekaligus dalam jumlah yang banyak,  sehingga pengunjung kantin tidak perlu antri berulang-ulang,”ujarnya.

 

“Mestinya sekali masak air itu untuk sekian banyak orang akan tetapi pada saat masak pertama hanya untuk sekitar 20-an orang saja dan setelah itu baru masak lagi untuk 20-an orang berikutnya. Jadi saya termasuk jatah 20-an. Jadi yang masak pertama kita yang 20-an itu yang dapat jatah dulu. Kemudian ketika yang lain datang mau minum teh lagi maka jawaban mereka sama dengan yang pertama tadi,  bahwa air belum mendidih atau belum masak . Terpaksa yang lain itu tunggu lagi sampai air kedua itu mendidih lagi baru mereka minum”.terangnya .

 

Siamiloy bahkan menambahkan, perbuatan ABK Kapal cepat bagaikan penjajahan terhadap penumpang kapal.

Siamiloy  menduga, tindakan  ABK sedemikian diduga  karena peminat kantin masih banyak,  sehingga laju kapal sengaja diperlambat agar barang dagangan  mereka semakin laris.

 

Menariknya lagi menurut Siamiloy waktu tempuh kapal cepat antara pulau Damer ke Ambon PP selama ini diketahui 18 jam akan tetapi dalam pelayaran di akhir Juli kemarin waktu berlayar mencapai 24 jam.

Jika molor satu jam atau setengah jam itu wajar  kata Siamiloy, akan tetapi sudah lebih dari 5 jam bahkan 6 jam itu sebuah unsur kesengajaan yang tidak normal lagi. Jadi jarak Damer-Moa itu 6 jam, sekarang menjadi 10 jam. Damer – Ambon, Ambon- Damer itu 18 jam, sekarang menjadi 24 jam.

 

Ditanya apakah mungkin  kapal cepat yang saat ini  berlayar dari Ambon – Moa PP ini lebih kecil dari yang sebelumnya, Siamiloy mengatakan tidak juga akan tetapi diduga ada unsur kesengajaannya. Karena mestinya jika dalam keadaan gelombang laut itu berkurang bahkan lautnya teduh,  maka harusnya kecepatan kapal itu ditingkatkan. Namun  hal itu tidak dilakukan karena dugaan ingin  jualan di kantin kapal terjual, sehingga laju kapal sengaja diperlambat. (MM-03)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *