Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahEkonomiHeadline

Gubernur Berminat Pelajari Reverse Osmosis Untuk Pasokan Air Tawar Di Daerah Terpencil

50
×

Gubernur Berminat Pelajari Reverse Osmosis Untuk Pasokan Air Tawar Di Daerah Terpencil

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JEPARA ,MM. – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengunjungi lokasi unit desalinasi bertenaga surya yang menggunakan reverse osmosis untuk pasokan air tawar di daerah terpencil, berpusat di Kampus Universitas Diponegoro, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (10/6/2025).

Dalam kunjungan itu, Gubernur berminat untuk menerapkan proyek tersebut  di Maluku,  karena memiliki sejumlah daerah terpencil yang sulit memperoleh air bersih yang layak konsumsi.

 

Proyek ini merupakan hasil penelitian kolaboratif Australian National University dan Universitas Diponegoro, dengan tujuan untuk menciptakan sistem filtrasi membran percontohan untuk desalinasi air payau atau air laut menggunakan reverse osmosis,  dengan mengutamakan penggunaan tenaga surya.

 

Dalam peninjauan tersebut Lewerissa didampingi oleh Mantan Gubernur Maluku Said Assagaff, serta para peneliti dari Universitas Diponegoro yakni Prof. Hadiyanto, Prof. I Nyoman Widiasa, serta unsur terkait.

Gubernur menjelaskan,  tujuan kunjungannya adalah  untuk melihat instalasi salinisasi proses  mengolah air laut atau air payau menjadi air tawar yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.Fasilitas ini penting untuk ditinjau, karena pihaknya sadar betul di Maluku ada pulau-pulau yang  air bersihnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

 

“Ada wilayah-wilayah yang memang tidak mudah memperoleh air bersih untuk dikonsumsi masyarakat, Pemerintah tentu harus melihat ini sebagai suatu kesempatan memberikan jalan keluar kepada mereka,” tegasnya.

Lewerissa mengatakan,  teknologi ini tidak terlalu mahal dari segi biaya, serta listriknya berasal dari tenaga surya, dan investasinya juga tidak seperti yang dikhawatirkan karena tidak terlalu mahal, dan sebenarnya terjangkau untuk bisa dibiayai oleh Pemerintah Daerah Maluku.

 

“Kehadiran kami di sini selain bertemu dengan Prof. Nyoman yang menangani proyek, kami juga berkesempatan membangun dialog dengan beliau, yang mana membuka kesempatan untuk putra-putri kami dikirim dan berlatih di sini,” tambahnya.

Kedepannya nanti Universitas Diponegoro akan bekerjasama dengan Universitas yang ada di Ambon,  agar  bisa mendidik putra-putri daerah, mahasiswa-mahasiswa di kampus untuk menguasai teknologi ini

 

“Ini tidak sulit sebenarnya tetapi kalau dikuasai maka suatu saat kita tidak harus tergantung selalu dengan tenaga pendidik dari Universitas Diponegoro, karena Maluku punya putra-putri, sumber daya manusia yang bisa mengoperasikan fasilitas ini,” terangnya.

Ia juga berterimakasih  kepada Prof Nyoman dan Prof Hadiyanto, yang memfasilitasi dirinya untuk bisa hadir dan melihat secara langsung bagaimana processing air laut atau air payau menjadi air tawar yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *