AMBON,MM. – Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia mengatakan, Provinsi Maluku pada Februari 2025 mengalami deflasi Month to Month (m-to-m) sebesar 0,63 persen, Deflasi Year-to-Date (y-to-d) sebesar 0,95 persen dan Inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 1,33 persen.
Penjelasan tersebut disampaikan di ruang Rapat BPS Provinsi Maluku, Senin, (03/3/2025).
Dikatakan, pada Februari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar
1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,97.
Inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 2,85 persen dengan IHK sebesar 106,10 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar -1,20 persen dengan IHK sebesar 105,34.
Dijelaskan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 9 indeks kelompok pengeluaran. Diantaranya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 6,15 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,10 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,76 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,44 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,47 persen; kelompok transportasi sebesar 1,07 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,99 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,80 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 17,02 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen.
Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Maluku bulan Februari 2025 sebesar 0,63 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,95 persen.(MM-3)