Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadlineNasional

Benteng Duurstede Saparua Direnovasi

43
×

Benteng Duurstede Saparua Direnovasi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM.- Benteng Dùurstede yang dibangun oleh bangsa  Portogis yakni Gubernur Ambon Nicolas Schagen pada tahun 1691,  kini mulai direnovasi lagi oleh Balai Cagar Budaya, sejak 7 Juli 2024. Saat ini kondisi tembok-tembok dan bangunan-bangunan didalam benteng mulai terkelupas.

Benteng peninggalan Portogis ini sebelumnya pernah direnovasi oleh Dinas Parawisata.

Example 300x600

 

Pemerhati Budaya,  Cak Aponno menyebutkan,  renovasi yang dilakukan Dinas Pariwisata ini  tidak memenuhi persyaratan bidang Cagar Budaya,  dan akhirnya kini direnovasi lagi.

 

“Bagian-bagian  temboknya yang terkelupas dilapisi lagi, termasuk bangunan-bangunan  yang ada di dalamnya. Direncanakan akan disediakan toilet dan kran air di luar bangunan,”kata Cak, Selasa (16/7/2024).

Bangunan peninggalan kolonial ini menjadi obyek wisata domestik maupun mancanegara sehingga perlu dijaga direnovasi untuk menjaga kelestariannya. Benteng ini direbut  Belanda dari tangan Portogis dan ditempati oleh  TNI AD.dan tidak terawat.

 

 

Berkaitan Dengan Perang Pattimura

 

Benteng ini begitu sangat terkenal dengan benteng kolonial lainnya di Pulau Nusalaut dan di Pulau Haruku karena benteng ini menjadi tempat pertahanan Belanda yang pada waktu itu dibawah Residen Johanes Rudolf van den Berg.

 

Awalnya ketidaksenangan masyarakat terhadap Belanda dengan rapat-rapat  gelap di Negeri Haria pada 3 dan 14 Mei 1817 untuk menyusun strategi bagi perlawanan Belanda. Kemudian rakyat Negeri Porto membangkang untuk memuat dan mendayung arumbae yang memuat bahan bangunan berupa kayu untuk benteng Victoria di Ambon. Karena pembangkangan dan pemberontakan rakyat Negeri Porto yang menjadi awalnya perang Pattimura dibawah kepemimpinan Thomas Matulessy itulah,  maka van den Berg dengan menunggang kuda  serta sepasukan kecil berangkat ke Porto. Di Porto rakyat melakukan perlawanan sehingga van den Berg dengan pasukannya yang terancam untuk dibunuh segera kembali ke Saparua.

 

Saat  Thomas Matulessy menyerang benteng Duurstede, benteng ini hanya diperkuat oleh 14 serdadu dan bisa bertaham dari pagi sampai jam 3 sore. Setelah itu van den Berg menyatakan menyerah, namun dia sudah mengalami luka diperut. Pada waktu van den Berg menyerah,  maka dia dibunuh bersama isteri, anak  dan pembantu-pembantunya. Salah satu anaknya, Jean Luberts yang  mengalami tiga luka di kepala, sempat pingsan  karena pendarahan. Jean Luberts  siuman dan dipelihara oleh Salomon Patiewael. Benteng ini direbut kembali oleh Belanda dipimpin  mayor Beetjes..(MA)

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *