AMBON,MM. – Suasana suka cita penuh rasa syukur mewarnai pertemuan Pemerintah Kota Ambon dengan para penjaga rumah ibadah marbot masjid, Tuagama, koster gereja, penjaga pura dan wihara yang digelar di Ballroom Maluku City Mall (MCM), Kamis siang (3/7/2025).
Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, hadir langsung dan menyampaikan apresiasi yang dalam kepada lebih dari 800 pelayan rumah ibadah lintas agama, yang selama ini bekerja dalam senyap namun menjadi garda terdepan penjaga nilai-nilai spiritualitas dan toleransi di Kota Ambon.
Dalam sambutannya, Bodewin Wattimena menegaskan bahwa insentif sebesar Rp150.000 per bulan yang mulai diberikan pemerintah. bukan soal angka, melainkan komitmen nyata untuk menghargai kerja tulus mereka.
“Ini bukan soal besar kecil nilainya, akan tetapi soal janji yang ditepati dan bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam terhadap pengabdian yang kadang tak terlihat, tapi sangat terasa,” ujar Walikota meyakinkan.
Bodewin Wattimena mengakui bahwa pemberian insentif ini merupakan realisasi dari salah satu dari 17 program prioritas pemerintah kota Ambon di periode kepemimpinan 2025–2030, khususnya program ke-15: Penguatan Lembaga Keagamaan dan Pemberian Insentif kepada Penjaga Rumah Ibadah.
“Tugas Mulia, meski Tak Terlihat” dengan penuh empati, Walikota menyebut para marbot, tuagama, koster, dan penjaga pura-wihara sebagai orang-orang yang “mungkin kecil di mata manusia, tapi sangat mulia di mata Tuhan”.
Bodewin Wattimena menggambarkan bagaimana mereka hadir paling pagi, membersihkan tempat ibadah, membunyikan lonceng, memutar azan, mengatur tempat duduk semua demi kenyamanan umat beribadah.
“Beta tahu ada yang ibu-ibu, ada yang pensiunan, ada yang mantan aparat.
Tapi tetap memilih untuk mengabdi jadi pelayan rumah ibadah. Itu luar biasa,” kata Walikota dengan nada bangga.
Jadi toleransi sesungguh dimulai dari mereka. Oleh sebab itu menurutnya, kunci toleransi Kota Ambon terletak pada kekuatan akar rumput, dan penjaga rumah ibadah.
Mereka punya peran strategis dalam menjaga suasana aman, damai, dan penuh kasih.
Doa 900 Penjaga Rumah Ibadah, Penangkal Bencana
Kota Ambon yang plural, tak bisa dibangun tanpa peran para tokoh agama dan pelayan-pelayan sunyi ini tersebut. Ia pun menyinggung pentingnya pembangunan spiritualitas warga kota Ambon yang bermuara pada harmonisasi sosial.
“Kalau semua agama bisa beribadah dengan aman dan nyaman, kota ini pasti damai. Dan itu dimulai dari tempat ibadah dari orang-orang seperti bapak ibu sekalian.” tukas bodewin.
Walikota juga menyinggung kondisi Ambon yang belakangan dilanda bencana alam.
“Kemarin beta baru pulang dari lokasi longsor di Galala. Satu korban jiwa.
Tapi beta percaya, dengan hampir 900 orang penjaga rumah ibadah yang berdoa setiap waktu, Tuhan akan melindungi kota ini,” ucap Bodewin.(MM-10)
—-sudah diedit—