AMBON, MM. – Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) melalui Fakultas Ilmu Komputer menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang mengangkat tema “Peran Literasi Digital dalam Menanggulangi Cyberbullying dan Membangun Kesadaran Jejak Digital”.
Kegiatan yang dilaksanakan di SMK Negeri 6 Ambon pada tanggal 22 Mei 2025 lalu, melibatkan tim pelaksana terdiri atas dosen-dosen dan mahasiswa Sistem Informasi dari Program Studi Sistem Informasi UKIM dan siswa kelas X jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) sebagai peserta utama. Acara yang dipimpin oleh Julius Ch Aponno, S.Kom., M.Kom, bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media digital secara bijak, sekaligus mengedukasi tentang bahaya perundungan di dunia maya.
“Kami ingin mendorong siswa tidak hanya cakap menggunakan teknologi, tetapi juga sadar akan etika, privasi, dan reputasi digital mereka,” ujar Julius dalam sesi pembukaan kegiatan.
Pendekatan Partisipatif dan Berbasis Konteks
Kegiatan dilaksanakan melalui rangkaian workshop interaktif yang mencakup tiga fokus utama: literasi digital umum, pengenalan dan penanggulangan cyberbullying, serta pelatihan pengelolaan jejak digital (digital footprint). Siswa dilibatkan secara aktif melalui simulasi, studi kasus, diskusi kelompok, dan praktik langsung pembuatan konten kampanye digital.
Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang bentuk-bentuk cyberbullying seperti doxing, impersonation, body shaming, serta strategi pencegahan dan penanganannya.
Pada sesi pelatihan jejak digital, peserta dibekali teknik memeriksa privasi akun, menghapus konten negatif, dan membangun citra diri yang positif secara daring.
Hasil Positif: Pemahaman Meningkat, Karya Nyata Dihasilkan
Berdasarkan hasil evaluasi pre-test dan post-test terhadap 35 peserta, tercatat peningkatan skor rata-rata dari 52,6 menjadi 87,3. Sebanyak 77% siswa menunjukkan peningkatan signifikan, dengan enam siswa mencapai skor sempurna. Selain itu, keterlibatan peserta dalam diskusi dan tanya jawab mencapai lebih dari 60%.
Sebagai bagian dari implementasi pembelajaran, siswa juga memproduksi poster kampanye anti-cyberbullying menggunakan platform desain Canva. Tiga karya terbaik dipilih dan dipublikasikan melalui media sosial sekolah sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap lingkungan digital yang sehat.
Langkah Lanjutan: Menuju Gerakan Literasi Digital Berkelanjutan
Kepala SMK Negeri 6 Ambon, Drs. Eduard Luturmas, M.Si, menyambut positif kegiatan ini dan berharap dapat menjadi program berkelanjutan. “Ini adalah inisiatif yang sangat relevan, siswa menjadi lebih sadar dan bijak dalam menggunakan media digital,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, tim PkM UKIM akan membentuk Duta Literasi Digital dari kalangan siswa, memfasilitasi pelatihan lanjutan, serta mendorong replikasi kegiatan di kelas XI dan XII. Selain itu, tim juga tengah menyusun artikel ilmiah berdasarkan kegiatan ini untuk dipublikasikan di jurnal nasional sebagai model penguatan karakter digital di sekolah.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah ini menjadi bukti konkret bahwa sinergi institusi pendidikan dapat berperan aktif dalam menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, dan beretika, khususnya bagi generasi muda di era teknologi saat ini. (JCA)