AMBON,MM. – Lembaga Satuan Pendidikan SMK Negeri 5 Ambon secara resmi melepas 83 Siswa kelas 12 untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di 47 Lingkungan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku. Kegiatan ini berlangsung di Aula sekolah setempat, Senin, (30/6/2025).
Pelaksana Harian (PLH) Kepala SMK Negeri 5 Ambon, Victor R. Titahena, S.Pd., dalam sambutannya mengatakan, tahun ini anggaran pelaksanaan PKL SMK Negeri 5 Ambon termasuk terendah jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain di kota Ambon.
Anggaran PKL mengalami penurunan sebesar Rp300 ribu.
“Tahun ini anggaran kita Rp300 ribu, dan Rp100 ribu menjadi tanggungan orang tua, karena PKL sekarang wajib memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Sekolah hanya membantu membuat secara kolektif,” jelasnya.
Titahena juga menekankan, PKL bukan hanya soal mengasah keterampilan, melainkan juga proses pembentukan karakter yang menjadi prioritas utama industri.
“Keterampilan bisa diperoleh di sekolah, tetapi merubah karakter membutuhkan proses. Banyak masukan dari industri yang menyoroti pentingnya karakter,” katanya.
Titahena, menegaskan pentingnya menjaga nama baik sekolah di dunia industri.
“Anak-anak keluar bukan atas nama pribadi, tapi membawa nama lembaga SMK 5. Untuk itu kehormatan sekolah harus dijaga,” kata Titahena.
Selaku PLH Kepsek, Titahena juga mengingatkan siswa untuk disiplin mencatat kegiatan harian dalam jurnal PKL. “Jurnal itu bukti fisik pelatihan di industri. Kalau tidak lengkap, akan berpengaruh pada kelulusan,” paparnya.
PKL ini, lanjutnya, berbeda dari pembelajaran di sekolah karena langsung membawa siswa menghadapi suasana kerja nyata, sehingga mental dan keterampilan diuji. “Siapa yang siap, dia yang akan terpilih,” tambahnya.
Titahena turut menyampaikan apresiasi kepada pihak industri yang telah bersedia menerima siswa SMKN 5 Ambon. Setelah PKL selesai, para siswa akan mendapatkan sertifikat sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.
Sementara itu, Ketua Panitia PKL, M. Alfons, melaporkan bahwa 83 siswa tersebut terbagi dalam lima konsentrasi keahlian: Perhotelan (19 siswa), Usaha Layanan Wisata/ULW (7 siswa), Kuliner (16 siswa), Tata Kecantikan Kulit dan Rambut (13 siswa), serta Desain dan Produksi Busana (28 siswa).
Mereka akan disebar ke 48 industri mitra, yakni 13 industri untuk Perhotelan, 5 industri untuk ULW, 8 industri untuk Kuliner, 12 industri untuk Tata Kecantikan, dan 12 industri untuk Desain dan Produksi Busana.
PKL SMK Negeri 5 Ambon berlangsung selama 6 bulan mulai dari 1 Juli s.d. 16 Desember 2025 dengan jumlah siswa sebanyak 83 orang yang terdiri dari 5 Program Keahlian.
Alfons juga menyebutkan pada kurikulum Merdeka ditetapkan bahwa PKL merupakan salah satu mata pelajaran wahana pembelajaran di dunia kerja termasuk teaching factory.(MM-3)