Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AmboinaPendidikan

Prof Frederika Pello  Jadi  Guru Besar Unpatti,  Soroti Dampak Fitoplankton Berbahaya di Teluk Ambon

74
×

Prof Frederika Pello  Jadi  Guru Besar Unpatti,  Soroti Dampak Fitoplankton Berbahaya di Teluk Ambon

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON.MM. – Rektor Unpatti Prof Fredyy Leiwakabessy mengukuhan lima guru besar baru, Senin (11/8/2025) di  Auditorium Unpatti,  Ambon.

Pengukuhan  lima guru besar ini membuktikan komitmen kampus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Maluku.

 

“Pengukuhan  ini  bukan sekadar gelar, melainkan   tanggung jawab moral dan intelektual untuk terus mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. melalui pendidikan dan penelitian,”kata Rektor.

 

Kelima guru besar yang dikukuhkan antara lain,  Prof Beni Setha dalam bidang teknologi pascapanen hasil perikanan, Prof Frederika S Pello pada bidang produktivitas perairan, dan Prof Anderson Leonardo Palinussa pada bidang pendidikan matematika realistis.

Dan Prof Dientje Rumerung pada bidang ekonomi pembangunan kewilayahan, dan Prof Maria Nindatu dalam bidang parasitologi.

Menurut Rektor,  momen ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Maluku.

 

Prof.Dr.Ir.Frederika.S.Pello.MSi, kepada media  di sela-sela  syukuran pengukuhan dirinya,  di restoran Apong, Wayame -Ambon menjelaskan, telah menyampaikan   pidato ilmiah  yang berjudul : “Dampak Fitoplankton Berbahaya Terhadap  Produktivitas Perairan  dalam Pengelolaan  Perikanan   Berkelanjutan “.

 

Menurut Pello,  perkembangan  fitoplanton  tertentu  dapat menimbulkan  ancaman serius bagi ekosistim laut dan keberlanjutan  perikanan , khususnya  di perairan  Teluk Ambon  dan wilayah sekitarnya.

Pello,  memaparkan  bahwa tujuan utama  kajian  ini  adalah  untuk  mengajarkan  masyarakat  dan pemangku kepentingan  tentang dampak  aktifitas pembangunan  di daratan  yang berimplikasi  pada penurunan  kualitas perairan.

 

Ia  mencontohkan  kondisi  di Ambon, dimana  perairan  di jadikan  tempat pembuangan sampah, sehingga mengakibatkan  tekanan  lingkungan  yang memicuh  blooming fitoplanton  berbahaya.

 

“Jika  kondisi Perairan tidak tertekan , komposisi  planton dapat berkembang dengan baik .

Namun  tekan lingkungan  membuat jenis-jenis  tertentu  berkembang  biak secara cepat  dan memicu penurunan  oksigen yang dapat membahayakan ikan.terutama di keramba”,tukasnya.

 

Hasil penelitiannya di Teluk Ambon  dan  Perairan. Halmahera, Pello menemukan  kadar  toksin  mollusca telah melebihi ambang batas WHO, yakni  390 mikrogram  per 100 gram  daging  jauh di atas batas aman 80 mikrogram .

 

Oleh sebab itu dirinya  berharap temuanya  dapat menjadi acuan bagi penelitian  lanjutan  dan penyusunan  kebijakan  perlindungan masyarakat pesisir.

” saya ingin agar temuan ini , tidak berhenti  di data saja,  tatapi  ditindak lanjuti  oleh  instasi terkait  demi keselamatan  masyarakat yang tergantung pada sumberdaya laut “, tukasnya.

 

Bahkan sebagai langkah mitigasi,Pello  menekankan  pentingnya sosialisasi dan edukasi , terutama  pada musim timur  ketika curah hujan  tinggi dan aliran air darat  membawa nutrien berlebihan  ke laut , yang  dapat memicu blooming fitoplanton berbahaya.

 

Pello juga, mengusulkan kerja sama lintas instansi termasuk dinas Kota Ambon  dan provinsi Maluku, untuk memantau kualitas Perairan dan memberi  informasi  cepat kepada  masyarakat  terkait potensi berbahaya.

 

“Kita tidak bisa menunggu sampai  korban berjatuhan  seperti peristiwa tahun 1994, ketika 3 anak meninggal  dan puluhan orang dewasa dirawat  di rumah sakit  akibat  keracunan  mollusca beracun,”ungkapnya.

 

Pello mengaku, pengukuhan dirinya sebagai guru besar  tidak saja menjadi tonggak  pencapaian akademik semata, namun juga sebagai momentum  memperkuat  komitmen  bersama dalam menjaga keberlanjutan perikanan  dan  keselamatan  masyarakat pesisir.

 

Oleh karena itu penelitian mendalam serta pendekatan  kolaboratif, diharapkan  kualitas perairan Maluku  terjaga, sehingga

Sehingga sumberdaya laut  tetap terjaga dan lestari untuk  generasi mendatang. (MM10)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *