PIRU,MM.- Kepolisian Resort (Polres) Seram Bagian Barat (SBB) sepanjang tanun 2024 menangani sebanyak 260 kasus tindak pidana yang terjadi di masyarakat. Ratusan kasus yang ditangani ini, di dominasi kasus kejahatan konvensional, dengan jumlah mencapai 257 Kasus. Menariknya, kasus konvensional ini penyebabnya didominasi oleh minuman keras (Miras).
Penjelasan tersebut disampaikan Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, S.I.K, di dampingi Wakapolres, Kompol La Udin Taher, S.IP, Kabag OPS, Kasat Lantas, Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba, di Polres setempat, belum lama ini, sebagai pertanggungjawaban kinerja sepanjang tahun 2024.
“Sepanjang tahun 2024, Polres SBB telah menangani kasus pidana dengan jumlah sebanyak 260 kasus. Penanganan kasus ini kami catat dan kami juga telah mempublis di aplikasi Polri, “jelas Dharmawan.
Diakuinya, kasus yang ditangani oleh Polres SBB didominasi oleh kejahatan konvensional sebanyak 257 kasus, yang terdiri dari 62 kasus pencurian, 18 kasus Lakalantas dan kasus asusila dengan korban anak. Kasus-kasus ini juga didasari minuman keras.
” Kasus konvensional ini beragam jenis kejahatannya, diantaranya. Kasus pencurian sebanyak 62 kasus, 18 kasus Lakalantas dan sisanya kasus persetubuhan anak dibawah umur, dan latar belakang kasus kejahatan ini di dasari miras,” Ucapnya.
Dharmawan membeberkan, dari 18 kasus lakalantas yang ditangani Polres SBB, 4 diantaranya meninggal dunia, yang dipicu kelalaian orang, kondisi jalan, kondisi kendaraan serta cuaca alam.
260 Kasus yang ditangani Polres, lanjut Dharmawan, 129 kasus telah terselesikan secara hukum, sedangkan sisanya masih dalam penanganan.
Selain menangani ratusan kasus tindak pidana, Dharmawan juga mengatakan Polres SBB gencar melakukan operasi lilin Salawaku sebanyak 10 kali, dan terkini adalah operasi lilin Salawaku untk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.
” Polres selalu berpegang teguh dalam melaksanakan Hukum, melaksanakan HarKamtibmas dan melindungi dan mengayomi masyarakat,” terangnya.
Ia berharap, pertanggungjawaban kinerja ini dapat menjadi atensi bagi kita semua pihak di kabupaten Saka Mese Nusa.
” Semoga ditahun 2025 nanti, Kabupaten SBB lebih baik lagi dalam menangani setiap tindak pidana kejahatan konvensional yang di lakukan oleh masyarakat,” tukasnya. (R-L)
