AMBON,MM. – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) rehabilitasi proyek rumah dinas Gubernur, Pierrad Latuihamallo memastikan pekerjaan rehabilitasi Rumah Dinas (Rumdis) Gubernur rampung pertengahan Juli 2025.
Kepastian ini disampaikan Latuihamallo kepada Metro Maluku di ruang kerjanya, pekan kemarin.
Dijelaskan, pekerjaan Rumdis yang berada di kawasan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon sedikit terlambat dari target awal di bulan April, dikarenakan tingkat kerusakaan yang parah. Pasalnya, selama kepemimpinan lima tahun sebelumnya, rumah tersebut tidak ditempati. Mulai dari garasi dan dua ruangan di belakang garasi, gazebo, lapangan tenis, ruang gym, ruang spa, sumur bor, bangunan independen/mess, ruang Patwal/Walpri, dapur, gudang seluruhnya direhab.
“Tingkat kerusakan Rumdis Gubernur parah, karena tidak ditinggali Gubernur sebelumnya selama lima tahun. Beda dengan Rumdis Wakil Gubernur yang rusak ringan karena memang dihuni,”ujarnya
Selain kerusakan, terdapat juga beberapa perubahan dalam penambahan ruangan, sehingga pekerjaan sedikit terlambat dari target yang ditentukan. Yaitu, ruang privasi Gubernur yang selama ini tidak ada di Rumdis dan alihfungsi Pantry menjadi satu kamar tidur anak, renovasi mess independen dengan 8 kamar, termasuk digunakan untuk tamu nginap, serta beberapa ruangan lagi yang akan disiapkan master desain oleh konsultan perencanaan, yaitu ruang tidur, ruang makan dan ruang kerja Presiden, ruang tidur Wakil Presiden dan ruang transit.
Kepala Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan Pemukiman Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Maluku itu mengungkapkan, proyek ini menelan anggaran Rp8 Miliar sesuai analisis kebutuhan biaya (AKB), dibagi dalam dua tahap, yaitu Rp3,95 Miliar dan Rp4,50 Miliar. Awalnya ditargetkan rampung sebelum 17 Agustus, namun sesuai permintaan Gubernur lebih cepat, harus di pertengahan Juli.
“Kami sanggupi. Sehingga kami kerja 24 jam, dengan tetap perhatikan mutu dan kualitas pekerjaan. Sesuai kontrak tanggal 18 Juni 2025 selesai pekerjaan fisik, semoga bisa selesai, saat ini sudah 98 persen. Tinggal mobiler dan interior saja,”ucapnya.
Pengadaan Mobiler
Sesuai kewenangan, pengadaan mobiler Rumdis Gubernur menjadi tanggung jawab Biro Umum Setda Maluku, dengan alokasi anggaran Rp3,5 miliar.
Berdasarkan penjelasan Kepala Biro Umum Setda Maluku, Abdullah Marasabessy, pengadaan mobiler sementara berproses. Hanya saja pengadaan tidak dilakukan secara menyeluruh, dengan melihat kondisi mobiler.
“Tidak dilakukan pengadaan seluruhnya. Karena jika kondisi masih bagus dan bisa dipakai ulang, tinggal ganti cover atau kulitnya. Demikian pula eksteriornya diperbarui bila masih layak. Misalnya tempat tidur/bedcover atau perlengkapan rumah tangga tetap harus pengadaan baru. Tidak mungkin pakai yang lama, karena rumah juga tidak dihuni selama lima tahun,”tuturnya.
Ia memastikan akan berusaha pengadaan mobiler di Rumdis Gubernur selesai pertengahan Juli, sesuai keinginan Gubernur.(MM-9)