AMBON,MM.- Sengketa silsilah “mata ruma parenta” antara Cory/ Julius Nanlohy dengan Saniri Negeri Porto yang bermuara di Pengadilan Negeri (PN) Ambon ditanggapi beragam oleh sejumlah tokoh masyarakat Porto di Kota Ambon. Hampir semua tokoh tidak simpatik dengan cara–cara penipuan dalam pembuatan silsilah tersebut.
Mereka yang memberikan tanggapan atas anomali silsilah keturunan mata ruma parenta ini yakni Kolonel (purn) Z.Tetelepta di Tapal kuda Benteng, Pdt. Emeritus Doglas Aponno di Paso dan budayawan Maluku Cak Aponno di kawasan Mangga Dua, Ambon.
Kolonel purnawirawan Z.Tetelepta menilai pengaburan dan penghilangan nama dalam silsilah keturunan adalah suatu bentuk kejahatan untuk mengaburkan keturunan.
” Ini kejahatan dan penipuan dan menimbulkan dosa,” ujar Tetelepta yang pendeta selama bertugas di militer tersebut.
Sedangkan pendeta emeritus Doglas Aponno menilai sebagai perbuatan yang mempunyai akibat buruk bagi keturunan mereka di kemudian hari.
Budayawan Maluku Cak Aponno melihatnya dari budaya hukum di Negeri Porto.
Menurut Cak , untuk menentukan Peraturan Negeri atau “Perneg” Negeri Porto oleh Saniri, seharusnya dilakukan dulu Uji Publik.
Maksud dari uji publik ini agar bisa ditemukan kebenaran hakiki dan keakuratan mata ruma parenta.
Uji publik ini menurut Cak, sebaiknya dilakukan sebanyak dua atau tiga kali , sehingga benar-benar akurat dan jelas silsilah keturunan tersebut.
“Tanpa uji publik, silsilah keturunan tersebut dapat disengketakan” ujar Cak dalam tanggapannya kepada Metro Maluku, pekan kemarin.
Cory dan Julius Nanlohy menggugat Perneg No.01 Thn 2011 yang dibuat oleh Ketua Saniri Porto kala itu Christian Nanlohy tanpa uji publik, sehingga menghilangkan moyang PAWA Nanlohy dari silsilah “mata ruma parenta” yang menurunkan Cory dan Julius.
Chris hanya mencantumkan moyang Francois Nanlohy yang menurunkan Abraham Marthen Nanlohy.
Baik Kol.(pur) Z.Tetelepta, pdt emeritus Doglas Aponno dan budayawan Maluku Cak Aponno yang dilahirkan di Porto menyatakan keprihatinan atas negeri tempat mereka dilahirkan yg begitu semrawut dari sisi pemahaman hukum dan adminidtrasi pemeritahan desa.
Sementara Cory Nanlohy yang mantan AKBP ini mengatakan bahwa seandainya dia ditunjuk menjadi Raja di Porto, dirinya akan meningkatkan kesejahteran masyarakat dan penguatan berbagai literisasi hukum dan administratif pemerintahan di Negeri Porto dengan DD dan ADD yang jumlahnya milyaran rupiah tersebut. Untuk diketahui DD dan ADD Negeri Porto untuk meningkatkan kesejahteraan dan menghilangkan kemiskinan ekstrim di Porto sejak 2018. Sampai sekarang DD dan ADD Porto sudah mencapai milyaran rupiah dan tidak diketahui rimbanya karena secara physik dan non physik tidak ada wujudnya. Untuk itu APH (Aparat Penegak Hukum) dapat mengusut DD dan ADD tersebut kemana lari dan mengalirnya dana milyaran tersebut. (MM–01)