AMBON,MM. – Pasca konflik antar kelompok warga yang terjadi di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, yang menewaskan satu personil Polri, belasan korban luka dan menghanguskan 69 rumah warga Masihulan, situasi keamanan telah kembali kondusif.
Namun kondisi ratusan warga Masihulan yang rumahnya dibakar oleh kelompok massa dalam konflik tersebut, kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka kini hidup di tenda-tenda pengungsian, yang dibangun di pelataran Gereja negeri itu. Anak-anak, wanita dan orang tua lanjut usia harus rela tidur beralaskan tikar.
Mereka juga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK), serta minimnya kebutuhan anak, berupa susu, makanan bayi hingga pempers, termasuk kebutuhan makanan untuk ibu menyusui, hingga para lansia.
“Untuk kebutuhan anak, makanan bayi dan ibu menyusui, dan Lansia ini belum. Kalau bisa di usahakan jua,”pinta salah satu Warga Masihulan, Yosi, Kamis (10/05/2025). Yosi berharap, kebutuhan tersebut segera dipenuhi oleh pemerintah.
Mereka saat ini sudah mendapat bantuan yang berasal dari Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), melalui Jemaat di masing-masing Klasis termasuk bantuan dari pihak lainnya, berupa makanan, pakaian layak pakai dan lain sebagainya.
Hal lainnya juga perlu disikapi yaitu penyuluhan untuk menghilangkan traumatic bagi anak-anak dan orang tua (Lansia) yang rentan.
“Ini juga harus dilakukan, karena akibat peristiwa tersebut anak-anak dan lansia trauma mengungsi,”ucapnya.
Mereka juga mendesak agar pemerintah mempercepat proses perbaikan 69 rumah yang dibakar.
Terlepas hal tersebut, ia memberikan apresiasi kepada aparat keamanan TNI dan Polri yang telah bergerak cepat meredam konflik, hingga dibangun pos permanen. Begitu juga pemerintah daerah, yang telah melakukan berbagai upaya termasuk pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat.
“Jadi bantuan yang diperlukan kebutuhan bayi, anak hingga Lansia. Air bersih MCK, tenaga penyuluh untuk traumatic, serta pembangunan rumah terbakar. Jadi itu yang perlu jadi perhatian serius pemerintah saat ini,”harapnya. (MM-9)