AMBON,MM. – Pembangunan 50 Unit rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), tahun 2024 di Desa Pelauw Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, mengalami kendala, akiibat terbatasnya sarana transportasi laut khusus penyeberangan feri dari Ambon menuju Pulau Haruku.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BPPP) Maluku, Pither Pakabu, ST, M.Si , kepada media ini kemarin.
Didampingi Abdulah, ST selaku PPK Rumah Swadaya dan RUK Maluku, Pakabu menjelaskan, Tahun 2024, Desa Pelauw mendapatkan jatah pembangunan 50 Unit rumah BSPS .
Tersebar 33 Unit di Desa Pelauw dan 17 unit di Dusun Na’ma Desa Pelauw .
Proses pembangunan rumah itu, sudah jalan sejak September lalu, yang diawali dengan sosialisasi kepada penerima BSPS.
“Hanya saja, dalam pelaksaaan kita terkendala sarana transportasi laut khususnya fery untuk mengangkut bahan bangunan dari Ambon menuju Desa Pelauw.,”ungkap Pakabu.
Menyikapi kondisi ini, pihaknya secara resmi sudah menyurati Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, dan menyampaikan persoalan tersebut saat melakukan rapat dengan DPRD Provinsi Maluku, Selasa kemarin.
Ia berharap, kendala ini bisa diatasi pemerintah provinsi, agar proses pembangunan rumah untuk masyarakat Pelauw dapat terlaksana sebelum akhir tahun ini.
Diakuinya, pada awal Oktober lalu, sudah ada satu kali pengangkutan sebagian bahan bangunan dengan menggunakan feri.
“Setelah itu, tidak ada lagi angkutan yang menyebabkan proses pembangunan rumah terhenti hingga sekarang.
Makanya kita sangat berharap ada perhatian serius dari Pemprov Maluku, yang berkoordinasi dengan pihak ASDP , agar tersedia sarana trasportasi feri untuk mengangkut bahan bangunan ke Pelauw, “ujar Pakabu.
Ditanya Solusi Lain, PPK Rumah Swadaya dan RUK Maluku, Abdullah, ST mengatakan, bila menggunakan Speed Boat, biaya transportasi selain mahal, juga jumlah angkutan barang terbatas, sehingga sangat berpengaruh pada waktu pelaksanaan pembangunan rumah.
Abdullah menyebutkan, di Desa Pelauw ada dua klaster, yaitu Desa Pelauw dengan jumlah rumah 33 Unit dan satu klaster lagi di Dusun Na’ma dengan jumlah rumah sebanyak 17 unit.
“Progres fisiknya masih sedikit sebagai akibat dampak dari minimnya transportasi laut khusus fery. ‘’ Mudah-Mudahan dalam waktu dekat ini, persoalaan transportasi ini dapat teratasi sehingga semen , batako dan bahan bangunan lainnya dapat terdistribusi dari Ambon sampai ke Pelauw,”harapnya.
Sementara itu, salah satu peneriman BSPS di Desa Pelauw, Atika Tuahena mengatakan sangat berterima kasih kepada BPPP Maluku yang mau membantu lewat program BSPS membangun rumahnya yang layak huni. ‘
’ kita minta secepatnya bahan bangunan ini bisa sampai ke Pelauw, agar rumahnya bisa dibangun lagi,”harapnya. (MM)