Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AmboinaHeadlinePendidikan

P5 SD Negeri 65 Ambon Usung Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

94
×

P5 SD Negeri 65 Ambon Usung Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Kepala SD Negeri 65 Ambon, Paskalina T. Talaud, S.Pd,M.Pd mengatakan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) telah diterapkan di sekolahnya sejak 2 tahun lalu.

Dikatakan, Tema Utama P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SDN 65 Ambon adalah “Gaya Hidup Berkelanjutan,” yang memiliki tujuan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini melalui berbagai kegiatan yang sesuai dengan fase pendidikan.

Example 300x600

“Kegiatan P5 SDN 65 Ambon mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan untuk menjadikan Pendidikan Berkualitas dan juga mencapai tujuan (Penanganan Perubahan Iklim),”ungkap Talaud, di ruang kerjanya, Jumat (25/10/2024).

Dikatakan, melalui kegiatan ini, siswa/i SDN 65 Ambon belajar menjaga lingkungan dan melestarikan budaya lokal, sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan literasi.

Menurutnya, Elemen/Dimensi P5 yang diusung: Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Bergotong royong dan Kreatif.
“Untuk elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, dalam setiap kegiatan, siswa diajarkan untuk selalu mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan dan akhlak mulia. Proyek-proyek/aktivitas yang dilakukan mencerminkan rasa syukur atas anugerah alam dari Tuhan, dengan mengajarkan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab moral,”jelasnya.

Nilai-nilai ketakwaan dan akhlak mulia menurut Talaud, diintegrasikan dalam pendekatan pengelolaan lingkungan yang baik dan berbudi pekerti luhur.

Elemen kedua adalah, Kreatif dan Bergotong Royong, dimana seluruh kegiatan P5 di SDN 65 Ambon menekankan kolaborasi atau gotong royong.

Para siswa juga diharapkan saling membantu dalam setiap aktivitas, mulai dari pembuatan kerajinan hingga kampanye kebersihan. Selain itu, kreativitas siswa diasah melalui pemanfaatan barang-barang bekas dan pelibatan mereka dalam proyek yang memadukan inovasi dengan pelestarian lingkungan. Setiap siswa didorong untuk berpikir kreatif dalam menemukan solusi berkelanjutan.

Selanjutnya untuk Fase A (Kelas 1 dan 2) (23-24 Oktober 2024): Pengolahan Sampah Menjadi Kerajinan Kolase:
Siswa kelas 1 dan 2 diajarkan pentingnya mengurangi sampah dengan memanfaatkannya sebagai bahan kerajinan. Dalam kegiatan ini, Siswa-siswi kreatif membuat kolase dari bahan-bahan bekas yang sudah tidak terpakai. Kegiatan ini melatih kreativitas siswa sekaligus mengajarkan nilai bergotong royong dalam bekerja bersama untuk menciptakan karya seni.

Untuk Fase B (Kelas 3), Kunjungan ke Museum Siwalima Ambon (25 Oktober 2024)
Siswa-siswi kelas 3 melakukan kunjungan edukatif ke Museum Siwalima untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya lokal. Aktivitas ini mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) serta mengajarkan siswa untuk mengapresiasi warisan budaya dan bersyukur atas keanekaragaman budaya yang diberikan Tuhan. Nilai gotong royong juga diperkuat saat siswa bekerja bersama dalam kegiatan kelompok dan refleksi budaya.

Sedangkan Fase B (Kelas 4) dan Fase C (Kelas 6): 23 Oktober 2024: Mengenal Jejak Sejarah dan Literasi Budaya di Desa Ema tentang Air Majapahit:
Siswa kelas 4 dan 6 mempelajari pentingnya sumber daya air dan sejarah lokal dengan mengunjungi Air Majapahit di Desa Ema.

Selain belajar tentang pentingnya melestarikan alam, siswa juga diajak untuk memahami sejarah dan budaya yang menjadi bagian dari kebesaran Tuhan. Nilai gotong royong diperkuat saat siswa bersama-sama menjaga lingkungan dan terlibat dalam kegiatan aksi mengumpulkan sampah di sekitar lokasi sejarah, juga menguatkan literasi budaya, sementara kreativitas muncul dalam upaya merangkai kembali cerita pengalaman dan nilai-nilai sejarah yang mereka dapatkan saat melakukan kunjungan.

Fase C (Kelas 5): 24-25 Oktober 2024): Kampanye Saberling (Sapu Bersih Lingkungan) dan Pemanfaatan Barang Bekas untuk jadikan Tempat Sampah Organik dan Anorganik:

Selain melakukan kampanye kebersihan lingkungan melalui “Saberling” di sekolah, siswa kelas 5 juga memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat tempat sampah organik dan anorganik. Proyek ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual dan sosial. Kreativitas dan inovasi muncul ketika siswa menciptakan tempat sampah dari bahan daur ulang. Gotong royong juga terwujud dalam kerja tim yang solid untuk menyukseskan kampanye ini.

Dijelaskan, melalui serangkaian kegiatan ini, SDN 65 Ambon tidak hanya menanamkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Bergotong Royong, dan Kreativitas.

Dengan mengintegrasikan SDGs dan elemen P5, sekolah membentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan, budaya, serta berkarakter luhur dalam setiap tindakan mereka di masa depan. (MM-3)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *