AMBON, MM. – Demikian disampaikan Cici Salampessy, produser film “Janji Senja”, (Sagu Salepneg Bagi Dua), kepada Metro Maluku pada hari Rabu (1/10/2025) ditempat kerjanya, Waihong – Ambon.
Cici Salampessy, produser film “Janji Senja”, mengajak masyarakat Kota Ambon menonton film tersebut di bioskop karena film ini sangat menyentuh dan mengisahkan seorang tentara wanita yang berjuang menjadi prajurit TNI-AD. Pemutaran perdana film ini sudah berlangsung pada 25 September 2025. Cici juga meminta dukungan Pangdam XV/Pattimura dan Danrem 151/Binaiya untuk menyukseskan film ini.
Cici Salampessy juga meminta dukungan dari Bapak Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI.Putranto Gatot Sri Handoyo, dan Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya, Bapak. Brigjen TNI. Raffles Manurung, S.I.P. mendukung suksesnya pemutaran film ini, serta mengajak anggota TNI dan keluarganya di lingkup Kodam XV/Pattimura dan KOREM 151/Binaiya untuk menonton film ini, karena film ” Janji Senja”, merupakan salah satu, “Maha Karya Prajurit TNI AD”, Yang bercerita tentang kisah seorang tentara wanita yang berjuang untuk menjadi seorang prajurit TNI – AD.
Di dalam ceritanya mengisahkan tentang seorang Wanita dari keluarga sangat sederhana, dengan keterbatasan, dia bisa meraih cita- citanya untuk menjadi seorang TNI – AD.
Oleh sebab dukungan dari Kodam dan KOREM sangat diharapkan karena di dalam Film ini sendiri ikut terlibat sejumlah Anggota TNI – AD, dan di dukung penuh oleh Bapak Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo beserta beberapa staf dalam TNI-AD.
Saya secara pribadi dan teman teman pemain film local minta dukungan dari Bapak Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo dan Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Bapak Brigjen TNI Raffles Manurung, S.I.P, agar memerintahkan dan menghimbau Anggota TNI – AD yang ada di Maluku dapat menonton Film “Janji Senja” ini.
Serta tak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini hingga film ini ditayangkan.
SINOPSIS
Disebuah Desa, tinggalah keluarga pa Arman, Pa Arman adalah seorang Pekebun Sagu, setiap harinya beliau ke kebun mendayung Perahu, Suatu ketika Pa Arman pulang dari kebun, pa Arman terjatuh/tergelincir yang mengakibatkan pa arman sakit keras.
Demi membeli obat Pa Arman, Petrus bersama Fadila setiap hari berjualan sagu keliling kampung.
Hujan deras, angin kencang mereka tetap berjualan, walaupun usia mereka berdua masih sangat kecil namun mereka tak pernah mengeluh, apalagi mengenal lelah.
Pa Arman tak kunjung sembuh, beberapa hari kemudian, Pa Arman meninggal, dan pada akhirnya Maria meraih cita – citanya yaitu berhasil menjadi Prajurit Wanita Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Kemudian Maria pun mengambil Cuti ke kampung menemui keluarganya, ingin mengajak Ibu dan kedua adiknya ke kota, akan tetapi mama Bita sakit dan akhirnya meninggal.
Dengan dukungan TNI – AD dan dukungan masyarakat dari berbagai pihak, diharapkan film “Janji Senja” dapat menjadi sukses dan menginspirasi,ujar Salampessy menutup pembicaraan (MM10)
