AMBON,MM. – Kepemimpin Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku telah memasuki hari ke-54, setelah dilantik Presiden 20 Februari.
Di masa kerja yang baru seumur jagung, keduanya terlihat harmonis dakam setiap moment, baik acara seremonial, rapat hingga kunjungan kerja ke daerah, dengan satu komitmen menghadirkan kedamaian, hingga kesejahteraan rakyat dan kemajuan provinsi tercinta.
Komitmen yang ditanamkan kedua kapitan di Bumi Siwalima, sehingga tidak alasan untuk adanya keretakan dalam menjalankan visi besar untuk “Par Maluku Pung Bae”.
“Beta tidak punya alasan untuk menghianati beliau (Gubernur),”tegas Wakil Gubernur Abdullah Vanath, kemarin.
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi dasar tidak akan mengkhianati Gubernur. Mulai dari ia di hargai, hingga diberi kesempatan untuk menggunakan waktu dan pengalaman membangun Maluku.
Hal tersebut membuatnya komitmen untuk loyal mendampinggi Gubernur selama memimpin di negeri para raja-raja ini.
“Jadi katong bersyukur, beta akan loyal terhadap beliau selama memimpin. Yang susah itu Wakil bikin diri Gubernur, jadi beta dan keluarga sudah mengikrarkan diri selalu ada disamping Gubernur dalam suka maupun duka,”ungkap Vanath.
Menurut Vanath, mimpi besar yang tertanam di hati sanubari Gubernur untuk memajukan Maluku, membutuhkannya untuk selalu ada bersama mewujudkan mimpi tersebut.
“Karena itu, beta harus kuat berada disamping beliau. Jika tidak ada maka kami tidak akan bekerja dengan baik,”ucapnya.
Ia juga mengingatkan Gubernur agar dalam penanganan konflik di daerah, harus melihat situasi, jangan mengambil resiko.
“Ada suara dari masyarakat jadi bapak harus pertimbangkan. Pak Gubernur jangan situasi belum pulih Jangan mengambil resiko mengambil di depan. Beta anggap itu adalah cinta dan kasih sayang masyarakat kepada kita. Beta berharap Katong dua sehat walafiat untuk menjalankan tugas ini,”pungkas Vanath.(MM-9)