AMBON,MM. – Menjelang masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ambon memastikan seluruh persiapan keselamatan dan pelayanan pelayaran telah dimatangkan. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas (LALA) KSOP Ambon, Iyan Ashari, dalam keterangan resminya.
Menurut Ashari, KSOP telah melakukan uji petik kelayakan kapal sejak 1-30 November untuk semua kapal yang berbasis di Ambon. Sebanyak 21 kapal telah menjalani ramp check dan seluruhnya dinyatakan layak laut untuk beroperasi pada periode Nataru.
Beberapa kapal yang belum mengikuti ramp check disebabkan masih menjalani docking, seperti KM Tatihu, KMP Tanjung Soleh, KM Sabuk Nusantara 44, dan KM Sabuk Nusantara 33. “Semua kapal wajib dinyatakan siap dan layak melaut saat Nataru 2025-2026,” Ashari, Senin (08/12/2025).
Selain armada, KSOP juga melakukan pemeriksaan fasilitas pelabuhan milik Pelindo pada 10 November. Ada empat dermaga yang disiapkan melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang, yaitu Pelabuhan Yos Sudarso, Slamet Riyadi, Gudang Arang, dan Galala. Secara total, 38 kapal dipastikan siap beroperasi pada puncak arus penumpang nanti.
Ashari menegaskan bahwa KSOP tetap memberlakukan pembatasan muatan sesuai standar keselamatan. Penggunaan e-ticketing menjadi alat kontrol utama agar jumlah penumpang tidak melampaui kapasitas kapal.
“Keuntungan e-tiketing, jika kapasitas penuh, tiket otomatis terblokir,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi puncak arus mudik, hasil rapat 12 November bersama Pelni menetapkan tiga kapal tambahan, yaitu KMP Sangiang, KM Gunung Dempo, dan KM Dobonsolo.
KSOP memperkirakan terjadi kenaikan jumlah penumpang 15 persen, mencapai sekitar 83.293 penumpang, dibanding musim Nataru 2023–2024. Puncak keberangkatan diprediksi terjadi pada 19 Desember, bertepatan dengan keberangkatan tiga kapal sekaligus KM Tatamailau, KM Sangiang, dan KM Pangarango.
“Belum termasuk kapal perintis dan kapal swasta, jadi arusnya akan cukup padat,” ujarnya.
Untuk menunjang pelayanan informasi kepada penumpang, KSOP menyiapkan tiga posko Nataru, masing-masing di Pelabuhan Yos Sudarso, Slamet Riyadi, dan Galala, yang akan diisi petugas lintas instansi.
Terkait kondisi cuaca, KSOP tetap mengacu pada data BMKG dalam menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB).
“Kalau BMKG menyatakan cuaca tidak memungkinkan, kapal tidak kita izinkan berlayar. Keselamatan tetap nomor satu,” tegas Ashari.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membawa barang berlebihan demi menjaga kenyamanan, keamanan, dan keselamatan selama perjalanan.
“Bawa barang secukupnya agar bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tempat masing-masing,” pungkasnya.(MM-9)

















