AMBON, MM. – Dampak kebijakan global mulai dirasakan daerah. Kota Ambon dipastikan tidak akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat pada tahun 2026 mendatang.
Hal itu diungkapkan Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Simon Saimima, S.STP., M.Si di Ambon, kemarin.
Menurut Simon, dinamika ekonomi global telah memberi dampak signifikan terhadap keuangan daerah di seluruh Indonesia, termasuk Kota Ambon.
“Dinamika global memiliki pengaruh besar terhadap keuangan daerah. Penurunan transfer dana pusat ke daerah terjadi karena krisis global dan fluktuasi harga komoditas dunia. Kota Ambon pun terkena imbas, dengan tidak mendapat DAK fisik dari pemerintah pusat di tahun 2026 alias nol,” jelas Simon.
Ia mengungkapkan, total transfer dana ke daerah pada 2026 berkurang Rp168 miliar, bukan sekadar akibat efisiensi anggaran, melainkan juga dampak dari kebijakan fiskal global.
Kondisi tersebut, kata Simon, harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menegaskan, pengelolaan pajak daerah, retribusi parkir, dan persampahan harus dilakukan lebih profesional, transparan, dan berbasis sistem digital guna mencegah kebocoran pendapatan.
Selain itu, Simon juga menyoroti capaian realisasi keuangan Kota Ambon yang hingga September 2025 masih belum maksimal.
“Realisasi pendapatan baru mencapai 55,59 persen, sementara belanja di angka 51,43 persen. Ambon berada di posisi tengah dari 11 kabupaten/kota di Maluku. Masih ada gap sekitar 3–4 persen yang harus dikejar dalam tiga bulan ke depan,” tegasnya.
Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara DPRD dan Pemerintah Kota Ambon untuk memperkuat tata kelola keuangan, memperbaiki sistem retribusi, dan menguatkan kemandirian fiskal daerah.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, memastikan pemerintah kota akan tetap fokus menjaga stabilitas fiskal dan menyesuaikan dengan kebijakan nasional.
“Prinsipnya, kita menyesuaikan dengan kebijakan pusat, mempertimbangkan kondisi global dan nasional. Yang pasti, Pemkot terus berupaya meningkatkan PAD guna memperluas celah fiskal agar dapat digunakan untuk kepentingan pembangunan di Kota Ambon,” tegas Wali Kota.
Ia menambahkan, pemerintah kota kini tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat sumber pendapatan asli daerah serta memastikan belanja pemerintah tetap efektif dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.(MM-9)