AMBON.MM – Pemerintah Kota Ambon, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), menggelar sosialisasi ketahanan budaya yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Mulai dari perwakilan negeri adat, desa, kelurahan, paguyuban, etnis, hingga tokoh pemuda, acara ini berlangsung di Hotel Bizz Ambon pada Rabu (19/11).
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkuat persatuan dan mencegah konflik sosial dengan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai budaya lokal di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin deras.
Kepala Kesbangpol Kota Ambon, Oldrin Parinussa, SE, dalam sambutannya menegaskan bahwa budaya harus dipandang sebagai kekuatan pemersatu, bukan sebagai pemicu perpecahan. Ia mengajak seluruh peserta untuk menghidupkan kembali nilai-nilai musyawarah dan kebersamaan, serta menjadikan budaya sebagai modal sosial dan ekonomi. “Budaya adalah identitas kita. Dengan memahaminya, kita tidak hanya memperkuat persatuan, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata,” ujarnya.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pariwisata dan Ambon Music Office (AMO), yang memberikan wawasan tentang integrasi budaya dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata.
Ketua Panitia, Nova K. Erubun, Ap., MH, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, serta Agama, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 130 peserta. Ia menambahkan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kota Ambon dalam meningkatkan kesadaran masyarakat adat akan pentingnya pelestarian tradisi, dokumentasi budaya, penguatan komunitas, serta perlindungan hukum bagi hak-hak masyarakat adat.
Dengan semangat “Beta Par Ambon, Ambon Par Samua,” kegiatan ini diharapkan dapat mempererat persatuan masyarakat Ambon serta mendorong pemanfaatan potensi budaya sebagai kekuatan sosial dan ekonomi daerah. (MM10)
