Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahEkonomi

Kakao, Komoditas Unggulan Baru, Tauda : 2026 Maluku Dapat Tambahan Bantuan

15
×

Kakao, Komoditas Unggulan Baru, Tauda : 2026 Maluku Dapat Tambahan Bantuan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Setelah kunjungan mendadak Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, ke Perkebunan Kakao di Desa Namto, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda, segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mendorong pengembangan sektor kakao. Tanaman yang lebih dikenal sebagai bahan dasar cokelat ini ternyata memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pendapatan alternatif bagi petani di Maluku.

 

Meskipun Maluku selama ini dikenal dengan komoditas rempah seperti pala, cengkeh, dan kelapa, kakao memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi komoditas unggulan.

“Pada 2025, di bawah kepemimpinan Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath, kita akhirnya mendapatkan bantuan untuk pengembangan lahan kakao. Awalnya kami merencanakan 200 hektar, namun karena efisiensi anggaran, kami hanya mendapatkan 100 hektar yang akan dimanfaatkan secara optimal di Desa Namto,”ungkap Ilham diruang kerjanya, pekan kemarin.

 

Ia menekankan, pendampingan kepada petani kakao sesuai arahan langsung Gubernur, menjadi prioritas utama. Mendapat dukungan dari Bank Indonesia, siap memberikan pelatihan dan pendampingan langsung kepada petani dengan mendatangkan para ahli di bidang kakao. Bank Indonesia juga akan mendukung pengolahan hasil kakao agar dapat menambah nilai jual bagi petani.

 

Pelatihan ini mencakup seluruh tahapan mulai dari budidaya hingga pengolahan pasca panen. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang yang lebih besar bagi petani untuk meningkatkan kualitas dan hasil produk kakao mereka.

 

Dukungan Pemerintah dan Rencana Pengembangan Tahun Depan

Dukungan penuh dari APBN untuk pengembangan 100 hektar lahan kakao di tahun ini di Desa Namto sangat berarti bagi masyarakat. Benih kakao unggul, yang akan didatangkan dari pusat pengembangan bibit kakao di Jember.

 

Dinas Pertanian Maluku juga telah mengusulkan pengembangan 1.000 hektar kakao untuk tahun depan yang akan disebar ke beberapa wilayah potensial seperti Pulau Buru, Maluku Barat Daya, dan Maluku Tenggara.

“Kami telah mendapat kabar bahwa pada tahun depan, kami akan menerima dukungan lebih besar dari kementerian untuk melanjutkan pengembangan kakao, dan pengembangan dalam bentuk kawasan yang luas jauh lebih efektif karena pendampingan dan monitoring dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terstruktur,” imbuhnya.

 

Salah satu alasan mengapa kakao dianggap sebagai komoditas unggulan adalah kemampuannya untuk menghasilkan dalam waktu yang relatif cepat.

“Dengan budidaya yang tepat, kakao dapat mulai dipanen dalam waktu 3 hingga 4 tahun, yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman rempah lainnya yang berbuah musiman, seperti pala dan cengkeh,” kata Ilham.

 

Dengan kemampuan untuk dipanen setiap minggu, kakao menawarkan stabilitas pendapatan bagi petani. “Ini memberikan alternatif yang sangat baik bagi petani Maluku yang selama ini bergantung pada komoditas musiman. Dengan kakao, petani bisa memperoleh pendapatan yang lebih konsisten sepanjang tahun,”lanjutnya.

 

 

Masa Depan Kakao di Maluku: Potensi yang Terus Berkembang

Langkah-langkah konkret yang diambil oleh Dinas Pertanian Maluku, dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Bank Indonesia dan kementerian terkait, menunjukkan bahwa kakao berpotensi menjadi komoditas masa depan yang membawa manfaat signifikan bagi kesejahteraan petani. Dengan pengembangan yang terencana dan pendampingan yang efektif, sektor kakao diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap perekonomian dan ketahanan pangan di Maluku.

 

Kepala Dinas Pertanian Ilham Tauda berharap, dengan strategi yang matang dan kerjasama yang kuat antara pemerintah daerah, petani, dan lembaga-lembaga terkait, kakao dapat menjadi tulang punggung ekonomi baru bagi Maluku, membawa kemakmuran dan keberlanjutan bagi petani lokal.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *