Jakarta, MM — Jepang bakal mengundang pemerintah Indonesia bicara soal program makan siang gratis, yang direncanakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini dibeberkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam press briefing, Jumat (21/6).
Yasushi mengatakan pemerintah Jepang bakal mengundang perwakilan dari Indonesia pada September mendatang.
“Sekarang kami sedang berdiskusi dengan pemerintah Indonesia, dan pada bulan September kami akan mengundang Indonesia, pejabat pemerintah, ke Jepang. Khusus untuk topik ini,” ungkap Yasushi.
Yasushi lantas mengajak untuk memperluas sudut pandang terhadap program makan siang gratis kepada pemerintah Indonesia untuk melihat sistem yang telah diterapkan di Jepang.
“Mungkin mereka bisa melihat dan melihat sistem makan gratis di sekolah di Jepang. Dan juga mereka dapat berdiskusi dengan orang-orang terkait,” tambahnya.
Yasushi pun menyebut Jepang telah menerapkan program serupa selama lebih dari 100 tahun di berbagai sekolah.
“Kita memiliki sejarah pemberian makanan gratis ini di sekolah [Jepang] selama lebih dari 100 tahun. Jadi untuk menerapkan sistem makan gratis di sekolah ini, tentu banyak hal yang harus diselesaikan,” ucap Yasushi.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan kemudian buka suara soal rencana anggaran untuk program prioritas tersebut.
Ia mengatakan pada tahap awal pelaksanaan, anggaran yang digunakan tidak akan langsung mencapai Rp250 triliun.
“Angka kita mulai mungkin dengan Rp20 triliun,” katanya.
Luhut pun menyebut sudah ada 93 negara yang berhasil melaksanakan program tersebut. Dari beberapa negara itu salah satunya adalah Jepang.
Sebagai negara yang memiliki hubungan dekat dengan Indonesia, Jepang menawarkan diri untuk mendiskusikan program makan siang gratis secara lebih dekat.
“Jadi yang bisa kami lakukan di Indonesia adalah menunjukkan pengalaman kami. Dan kalau bisa diterapkan di Indonesia, itu bagus,” tambah Dubes Yasushi. (CNN Indonesia)