AMBON, MM. – Sidang gugatan Julius Nanlohy dan Cory Nanlohy yang mempersoalkan Perneg (Peraturan Negeri) Porto Nomor 01 Tahun 2011 yang dinilai diskriminatif dengan mengenyampingkan moyang PAWA yang adalah leluhur mereka dari struktur “mata rumah parentah” di Negeri Porto, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, telah berlangsung di Pengadilan Negeri Ambon, Selasa (3/6/2025).
Sidang dengan agenda majelis hakim memeriksa gugatan yang diajukan penggugat berlangsung dalam tempo yang sangat singkat.
Persidangan yang mulai berlangsung sekitar pukul 10.00 Wit itu hanya berjalan sekitar 15 menit saja, karena majelis hakim meminta kedua belah pihak baik Saniri Negeri dan Penjabat Negeri Porto sebagai tergugat , maupun Julius dan Cory Nanlohy selaku penggugat untuk membuat resume.
Resume yang dimintakan majelis hakim yang diketuai Wilson Shiver Manuhua dengan dua anggotanya itu, agar Saniri Negeri bersama Pejabat Negeri Porto Eduard Nanlohy maupun Julius dan Cory Nanlohy meringkas silsilah yang menggambarkan struktur “mata rumah parentah” yang berlangsung di Negeri Porto.
Pihak tergugat yang hadir dalam persidangan yakni Abraham Marthen Nanlohy (mantan raja Porto), Jacob Nanlohy (Ketua Mata Rumah) versi tergugat, Eduard Nanlohy (Pejabat Negeri Porto) dan Jacob Tetelepta (Ketua Saniri Porto). Sedangkan dari pihak penggugat yaitu, Julius dan Cory Nanlohy dan sejumlah pendukungnya yang merupakan turunan dari moyang PAWA “mata rumah parentah” versi mereka.
Majelis hakim meminta agar tergugat menyerahkan Resume mereka pada 10 Juni mendatang untuk dipelajari, dan pada tanggal 17 Juni mendatang akan dijawab oleh penggugat dengan melampirkan bukti-bukti yang autentik, berupa silsilah sah yang ditandatangani Raja Porto waktu itu D.Lopulalan (AKBP) dan Camat Saparua Drs.Labetubun.
Penggugat didampingi oleh Gery Hahury SH, Deny Hunitetu SH dan Ayu Setiono SH,MA.
Dari berbagai catatan yang berhasil dikumpulkan, moyang PAWA adalah moyang dari penggugat Julius dan Cory Nanlohy yang saudaranya Francois Nanlohy moyangnya tergugat.
Selain itu, turunan dari moyang PAWA juga telah menjadi Raja Porto di masa lalu misalnya Raja Salmon, Isak Pieter, Elyas dan terakhir yakni Raja Benidictus Nanlohy.
Raja Salmon ini memerintah Negeri Porto pada tahun 1810 sampai tahun 1833 dan Benedivtus Nanlohy adalah turunan dari PAWA yang menjadi raja terakhir di Porto yang digantikan oleh sejumlah pejabat dan barulah Marthen Abraham Nanlohy yang menjadi narapidana dalam penggunaan Dana Desa tahun 2015 hingga 2017.(MM-01)