Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadline

Gubernur  Serukan Kerukunan dan Keamanan di Aru, Soroti Kemiskinan dan Pengangguran di Maluku

5
×

Gubernur  Serukan Kerukunan dan Keamanan di Aru, Soroti Kemiskinan dan Pengangguran di Maluku

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DOBO,MM. – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyerukan pentingnya kerukunan dan keamanan sebagai pondasi pembangunan di Maluku. Seruan itu disampaikan dalam dialog terbuka bertema “Menjaga Kerukunan, Keamanan, dan Ketertiban untuk Aru yang Damai” di Aula BPKAD Kepulauan Aru, Jumat (19/9/2025).

 

“Kalau kita tidak menjaga kerukunan, tidak menegakkan hukum, dan tidak menjaga keamanan, maka jangan berharap pembangunan bisa berjalan,” tegas Lewerissa di hadapan Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat Aru.

 

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyoroti sejumlah masalah struktural yang membelenggu Maluku, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga keterbatasan infrastruktur dasar.

 

“Kalau bukan karena pemekaran provinsi di Papua, Maluku masih masuk 4 besar provinsi termiskin di Indonesia. Ini ironi, mengingat sejak ratusan tahun lalu orang Eropa rela menempuh bahaya hanya untuk rempah-rempah Maluku,” ujarnya.

 

Lewerissa menambahkan, angka pengangguran terbuka di Maluku masih tinggi. Ribuan lulusan SMA hingga perguruan tinggi setiap tahun tidak terserap ke lapangan kerja. “Apakah pantas seorang sarjana, bahkan lulusan S2, harus jadi tukang ojek hanya karena lapangan kerja tidak ada? Ini tantangan serius kita,” katanya.

 

Selain itu, ia menyoroti keterbatasan infrastruktur di daerah kepulauan. Petani dan nelayan masih kesulitan menjual hasil bumi dan tangkapan laut karena akses transportasi yang terbatas. “Infrastruktur adalah kunci membuka isolasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

 

Usai dialog, Gubernur meninjau aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Dobo yang dikenal sebagai pusat produksi perikanan di Maluku. Ia juga menandatangani prasasti pembangunan Gereja Katolik Santa Maria de Fatima, sebagai simbol pentingnya pembangunan fisik dan spiritual berjalan beriringan.

 

“Maluku butuh damai agar bisa bangkit. Kalau kita aman dan rukun, investasi datang, lapangan kerja terbuka, dan Maluku bisa keluar dari belenggu kemiskinan,” tutupnya.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *