Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadline

Gubernur Maluku Luncurkan Program Unggulan “Manggurebe Biking Bae Rumah”

5
×

Gubernur Maluku Luncurkan Program Unggulan “Manggurebe Biking Bae Rumah”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Maluku Tengah, MM. – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, secara resmi meluncurkan program unggulan Pemerintah Provinsi Maluku 2025-2030 bertajuk “Manggurebe Biking Bae Rumah”, Kamis (16/10/2025), di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Program ini menjadi langkah nyata Pemerintah Provinsi Maluku dalam mewujudkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah pedesaan.

 

Peluncuran program ditandai dengan penyerahan simbolis bantuan kepada enam penerima pertama di Kecamatan Leihitu dan Leihitu Barat, masing-masing: Welmince Sahetapy (Hattu), Noverson Solissa (Liliboy), Jualinus Sipahelut (Allang), Sandi Kakali (Seith), Awaludin Yahehet (Kaitetu), dan Abdullah Elly (Hila).

Usai penyerahan, Gubernur Lewerissa melakukan pembongkaran rumah secara simbolis, menandai dimulainya program bedah rumah rakyat tersebut.

 

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pembangunan sektor perumahan dan permukiman merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan visi besar Presiden RI: “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita poin ke-6, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Pembangunan perumahan bukan hanya tentang menyediakan tempat tinggal, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian keluarga di perdesaan,” ujar Gubernur.

 

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Maluku menempatkan sektor perumahan sebagai strategi utama pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi daerah: Transformasi Menuju Maluku yang Maju, Adil, dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Data kami menunjukkan, sekitar 37,7 persen masyarakat Maluku masih belum memiliki rumah layak huni. Ini menjadi dasar kami menyusun program dan anggaran untuk menjawab kebutuhan paling dasar masyarakat,” jelas Lewerissa.

Gubernur menambahkan, kondisi rumah tidak layak masih banyak dijumpai di berbagai wilayah terpencil seperti Buano, Manipa, Ambalau, dan Seram Timur. Karena itu, pemerintah harus hadir melalui program nyata seperti Manggurebe Biking Bae Rumah.

“Anggaran pemerintah memang terbatas, tapi bukan berarti kita berhenti berbuat. Kami ingin setiap rupiah anggaran memberi manfaat langsung bagi masyarakat kecil,” tegasnya.

Program Manggurebe Biking Bae Rumah akan terus dilanjutkan hingga tahun 2030. Tahun 2025 ini, pemerintah memulai dengan 204 unit rumah di empat kabupaten: Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Buru Selatan, dan Seram Bagian Timur.

 

“Tahun ini baru 204 unit, tahun depan kami targetkan bertambah. Dalam lima tahun ke depan, minimal 4.000 hingga 5.000 rumah akan kami bedah. Artinya, ada 5.000 keluarga yang akan merasakan manfaat program ini,” tutur Gubernur.

Menurutnya, rumah layak huni bukan hanya tempat berteduh, tetapi juga fondasi bagi masa depan anak-anak Maluku, agar dapat belajar, tumbuh, dan hidup dengan layak.

 

“Program ini bukan proyek semata, tapi gerakan kemanusiaan, Par Maluku Pung Bae,” tandasnya.

Melalui program Manggurebe Biking Bae Rumah, Pemerintah Provinsi Maluku mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergotong royong mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan di daerah pedesaan.

“Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Diperlukan dukungan semua pihak agar program ini berkelanjutan dan benar-benar dirasakan masyarakat,” tutup Gubernur.

 

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Maluku, Lita Soulissa, S.T., M.Si, menjelaskan bahwa setiap unit rumah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp35 juta, terdiri dari Rp30 juta untuk bahan bangunan dan Rp5 juta untuk biaya tukang.

“Bahan bangunan diambil langsung oleh penerima di toko sesuai mekanisme pencairan bertahap, 70 persen di awal dan sisanya 30 persen setelah progres berjalan,” jelas Soulissa.

 

Ia menambahkan, penerima manfaat ditetapkan berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar program tepat sasaran. Pendampingan teknis juga disediakan oleh dinas untuk memastikan kualitas bangunan sesuai standar.

“Tahun ini kami fokus di empat daerah karena waktu pelaksanaan singkat. Tahun depan akan diperluas ke kabupaten lainnya,” katanya.

 

Dengan semangat “Manggurebe Biking Bae Rumah”, Maluku meneguhkan langkah menuju daerah yang lebih manusiawi, berkeadilan, dan sejahtera, di mana setiap keluarga memiliki rumah layak huni, tempat bertumbuhnya harapan bagi generasi masa depan. (MM-09)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *