Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahEkonomiHeadline

Gubernur Dorong Pembangunan Maritim Partisipatif

11
×

Gubernur Dorong Pembangunan Maritim Partisipatif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Ratusan orang berkumpul dalam semangat yang sama, bekerja bersama, membangun bersama dalam program padat karya di Kawasan kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Ambon, Senin (4/8/2025).

Melalui program ini, pemerintah hadir bukan hanya sebagai regulator, tetapi sebagai mitra masyarakat dalam menumbuhkan harapan dan ekonomi rakyat.

 

Program yang digagas Kementerian Perhubungan RI dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Maluku ini, menyasar berbagai titik vital infrastruktur maritim di Ambon. Mulai dari pemeliharaan dermaga pelabuhan Distrik Navigasi, gedung PAUD/TK Al-Gufron binaan kantor Distrik Navigasi, Stasiun Radio Pantai (SROP) Karang Panjang, hingga menara suar Tanjung Nusaniwe. Semuanya disentuh tangan-tangan masyarakat dalam semangat kerja gotong royong.

 

Sebanyak 100 tenaga kerja dilibatkan secara langsung. Mereka berasal dari berbagai wilayah sekitar, seperti Kelurahan Waihaong, Ahusen, Waihoka, Karang Panjang, hingga dusun Waimahu, Desa Latuhalat. Inilah bentuk nyata keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan merawat fasilitas negara, sembari memperoleh penghasilan yang layak. Kegiatan dimulai ditandai dengan penyerahan alat kebersihan kepada para pekerja, oleh Gubernur, Hendrik Lewerissa diwakili Asisten  Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Maluku, Anggota DPR RI Saaidah Uluputty, Kepala Distrik Navigasi tipe Kelas I Ambon, Jece Julita Piris.

 

Kasrul Selang dalam membacakan sambutan Gubernur, menegaskan bahwa pembangunan sektor maritim bukan sekadar proyek teknis, tetapi menyentuh langsung jantung kehidupan masyarakat kepulauan.

 

“Maluku adalah provinsi kepulauan. Sektor maritim dan konektivitas laut adalah denyut nadi kehidupan kita. Oleh karena itu, keberadaan infrastruktur seperti dermaga yang prima sangat penting. Dermaga bukan hanya tempat bersandar kapal, tetapi juga gerbang perekonomian, penghubung antar-pulau, dan fasilitas vital bagi mobilitas masyarakat,” tegas Gubernur.

 

Kata Kasrul, Bagi Gubernur Hendrik Lewerissa, kegiatan padat karya bukan semata soal perawatan infrastruktur, melainkan sebuah pendekatan pembangunan yang humanis, mengikutsertakan warga dalam prosesnya, dan memberdayakan mereka secara sosial dan ekonomi.

 

Kegiatan padat karya ini, menurut Gubernur, menyimpan manfaat ganda yang signifikan, menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar, dengan menciptakan lapangan kerja langsung bagi warga; Meningkatkan kualitas infrastruktur maritim, sehingga dapat menunjang kelancaran pelayaran dan layanan navigasi; dan Memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan, sebagai bentuk sinergi membangun Maluku dari laut.

 

Menutup sambutannya, Gubernur menyampaikan pesan kepada para peserta padat karya “Selamat bekerja. Laksanakan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Yang paling penting, jaga keselamatan dan kesehatan selama bekerja. Kita sedang membangun sesuatu yang lebih dari sekadar dermaga, kita sedang merawat harapan rakyat,”ucapnya.

 

Dengan semangat padat karya, Pemerintah Provinsi Maluku terus menunjukkan bahwa pembangunan tidak selalu harus dimulai dari gedung-gedung besar atau teknologi canggih. Terkadang, pembangunan dimulai dari peluh rakyat, dari kerja gotong royong, dan dari keyakinan bahwa laut bukanlah batas, tetapi jalan pulang menuju kesejahteraan.(MM-9)

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *