Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahEkonomiHeadline

Genjot Diplomasi Ekonomi, Maluku Ekspor Perdana 20 Ton Ikan Kerapu ke Hongkong

27
×

Genjot Diplomasi Ekonomi, Maluku Ekspor Perdana 20 Ton Ikan Kerapu ke Hongkong

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Komitmen Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa untuk menjadikan sektor perikanan sebagai lokomotif ekonomi daerah kini berbuah manis.  Pada September mendatang, Maluku akan mencatat sejarah baru, ekspor perdana 20 ton ikan kerapu hidup langsung dari Ambon ke Hongkong lewat jalur udara.

 

Langkah ini bukan sekadar ekspor, melainkan wujud diplomasi ekonomi daerah yang digerakkan oleh Gubernur Lewerissa melalui sinergi Pemerintah Provinsi Maluku bersama PT Integrasi Aviasi Solusi (IAS), BUMN yang bergerak di bidang logistik udara.

 

Kehadiran PT IAS, kamis (28/8/2025), diterima Wakil Gubernur, Abdullah Vanath diruang kerjanya, lantaran Gubernur sedang dinas luar daerah. Namun melalui telekonferensi Gubernur Lewerissa menegaskan bahwa ekspor langsung ini merupakan bagian dari terobosan strategis Maluku dalam memperkuat daya saing global.

 

“Ekspor perdana ini menjadi momentum penting. Pemprov Maluku akan memastikan dukungan penuh, baik dari sisi perizinan maupun ketersediaan pasokan ikan, agar program ini berjalan lancar dan berkelanjutan. Ini adalah bentuk nyata Maluku membuka diri pada pasar dunia,” tegas Lewerissa.

 

Direktur PT IAS, Muchdian Muchlis, menyebutkan bahwa ekspor tahap pertama akan dilakukan 13 September menggunakan pesawat kargo carteran. Ekspor reguler direncanakan berlangsung dua kali sebulan, dengan peluang berkembang menjadi mingguan.

 

Lebih dari sekadar pengiriman ikan kerapu, program ini membuka ruang bagi diversifikasi ekspor komoditas laut Maluku ke pasar Asia, termasuk China, yang memiliki permintaan tinggi terhadap produk perikanan.

 

Langkah ekspor langsung juga menjadi solusi menekan biaya logistik, mempercepat distribusi, dan menjaga kualitas ikan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, sekaligus selaras dengan Sapta Cita Maluku poin ke-6 yang digagas Gubernur Lewerissa: menjadikan Maluku sebagai poros maritim dan pusat ekonomi biru.

 

Dengan terobosan ini, Gubernur Lewerissa tidak hanya memperlihatkan keberpihakan pada nelayan dan pembudidaya ikan, tetapi juga menunjukkan bahwa kepemimpinannya mampu menerjemahkan visi pembangunan ke dalam langkah nyata yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.

 

“Program ekspor ini bukan hanya soal angka ekonomi, tapi juga semangat membangkitkan harga diri Maluku di mata dunia,” ujar Lewerissa.

 

Bagi Maluku, ekspor perdana 20 ton ikan kerapu ke Hongkong pada September mendatang akan tercatat sebagai tonggak awal transformasi perikanan daerah menuju panggung global.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *