Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AmboinaHeadlinePendidikan

Futuristik Tapi Bersahaja: Unpatti Buka Jalan, Gubernur Teguhkan Langkah 923 Wisudawan

8
×

Futuristik Tapi Bersahaja: Unpatti Buka Jalan, Gubernur Teguhkan Langkah 923 Wisudawan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Rabu 30 Juli 2025 pagi, Auditorium Universitas Pattimura disulap menjadi altar harapan, dengan tema futuristik, sederhana namun anggun, mengirim pesan senyap, masa depan Maluku telah menanti para pewarisnya.

 

923 wisudawan berdiri gagah dalam balutan toga, menyambut akhir dari satu perjuangan dan awal dari tantangan baru. Mereka bukan sekadar angka, mereka adalah nafiri perubahan, yang hari itu dilantik berdasarkan SK Rektor No. 1477/UN13/SK/2025, dengan rincian 783 Sarjana, 54 Profesi Dokter, 2 Profesi Guru, 79 Magister, dan 5 Doktor. lima ratus langkah kecil menuju seribu kemungkinan besar.

 

Di tengah semarak tepuk tangan dan linangan haru, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, hadir untuk melihat generasi emasnya beranjak dewasa.

 

“Ilmu pengetahuan harus berdampingan dengan karakter. Cerdas saja tak cukup jika tak disertai budi dan kepemimpinan. Dunia kerja berubah cepat, tapi jati diri dan integritas adalah kompas yang tak pernah rusak,”kata  Gubernur dalam petuahnya.

 

Ia berbicara tentang nilai keimanan, etika, kepemimpinan, dan kewirausahaan, modal dasar membangun Indonesia yang modern dan beradab.

Unpatti sebagai kebanggaan orang Maluku, diamanatkan untuk terus menumbuhkan intelektual yang tak hanya pandai berpikir, tapi tangguh berdiri dan bersinar dalam gelap.

 

“Jadilah pelopor kemajuan masyarakat. Jangan hanya bangga dengan gelar, tapi perlihatkan makna dari setiap ilmu yang kau serap. Saya bangga melihat kalian, yang tetap belajar meski badai kadang datang tanpa aba-aba,”tandasnya.

 

Menurutnya, dekorasi auditorium yang futuristik jadi simbol harapan baru, bahwa Unpatti bisa terus tampil visioner, mengemas tradisi dalam bentuk yang inovatif.

 

Gubernur berharap,  semangat itu tidak berhenti hari ini saja, tetapi menjadi kebiasaan yang mempercantik ruang ilmu dan batin. Gema hari itu bukan sekadar nama-nama yang dipanggil, tapi gema doa, kerja keras, dan tekad yang tak pernah pudar.

 

Engka, sebagai orang tua dari anak yang hari ini mengenakan toga, merasa bukan hanya menyaksikan kelulusan, tapi juga kebangkitan harapan. Dekorasi yang baru pertama kali bertemakan futuristik itu, walau simpel, tapi sempurna, terlihat terang tapi tidak silau, sederhana namun menggugah, seakan menanam optimisme di dada para sarjana muda bahwa masa depan Maluku bisa secerah lampu-lampu yang menyala lembut di panggung itu.

 

“Beta bukan orang ahli dekorasi, tapi mata ibu tahu kalau sesuatu dibuat dengan hati. Dan dekorasi wisuda hari ini, beta bilang dari hati yang paling dalam, ini bukan sekadar bagus, ini betul-betul ekselen. Tema futuristik, lampu-lampu sederhana yang menyala lembut seperti harapan, latar layar besar yang memantulkan wajah anak-anak kami, penuh percaya diri. Seperti Maluku yang pelan-pelan mulai bermimpi lagi,”tuturnya.

 

Ia berharap, ruangan auditorium ini jangan lagi tampil seadanya, tapi setiap kali ada perayaan ilmu dan pencapaian, biarlah ia dipoles dengan tema-tema inovatif yang tidak sekadar mempercantik ruangan, tapi juga menggetarkan jiwa, menggerakkan semangat, dan menjadi saksi bahwa Unpatti bukan hanya mencetak lulusan, tapi juga merawat mimpi-mimpi besar anak negeri.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *