Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadline

DPRD SBB Desak Penegakan Hukum Insiden Keracunan MBG Di Kairatu

5
×

DPRD SBB Desak Penegakan Hukum Insiden Keracunan MBG Di Kairatu

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali menuai sorotan tajam. Sedikitnya seratus lebih siswa dari SD Inpres Talaga Ratu, MI 2 Kairatu, dan PAUD Desa Kairatu dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah mengalami gejala keracunan massal, Senin (20/10/2025).

 

Insiden itu memicu reaksi keras dari DPRD SBB, yang menilai peristiwa tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan program strategis tersebut.

 

Anggota Komisi II DPRD SBB, La Ode Anwar Tiha, mengecam keras terjadinya peristiwa itu dan meminta investigasi tuntas terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penyediaan makanan bagi para siswa.

 

“Ini kejadian yang sangat serius. Pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus segera turun tangan dan memastikan penyebabnya. Jangan ada yang ditutupi,” tegas Tiha, Selasa (21/10/2025).

 

Ia menegaskan, dapur penyedia makanan yang diduga menjadi sumber masalah mesti diberi sanksi tegas, bahkan diproses hukum apabila terbukti lalai dalam menjalankan tanggung jawab.

 

“Keselamatan anak-anak bukan hal sepele. Kalau ada kelalaian, kontrak kerja sama harus langsung diputus. Jangan tunggu jatuh korban lebih banyak,” ujarnya dengan nada kecewa.

 

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan di lapangan, mulai dari kebersihan dapur, pemilihan bahan pangan, hingga proses pengolahan dan distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

 

Menurutnya, program MBG semestinya membawa manfaat, bukan malah mengancam kesehatan peserta didik. “Ini harus jadi pelajaran penting. Standar kebersihan dan kualitas bahan pangan wajib diperketat agar peristiwa serupa tidak terulang,” katanya.

 

DPRD, lanjut Tiha, akan memanggil dinas terkait untuk memberikan penjelasan resmi dalam waktu dekat.

 

“Kami akan panggil semua pihak, dari penyedia makanan, dinas teknis, hingga pihak sekolah untuk dimintai pertanggungjawaban,” tegasnya.

 

Warga berharap kasus ini ditangani secara transparan dan pelaksana program MBG di SBB dievaluasi menyeluruh, agar tujuan mulia pemerintah meningkatkan gizi anak tidak ternoda oleh praktik lalai dan asal-asalan.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *