AMBON,MM. – Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian (Distan) terus memperkuat sektor perkebunan sebagai bagian dari strategi hilirisasi dan peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah-wilayah potensial.
Pada tahun 2025, sebanyak 74.170 bibit tanaman perkebunan yang terdiri dari pala, cengkeh, dan kakao akan didistribusikan ke lima kabupaten/kota di Maluku, mencakup total luas lahan 650 hektar.
Distribusi ini merupakan bagian dari program Pengadaan Bibit Tanaman Perkebunan dan Kegiatan Pengawasan Mutu serta Peredaran Tanaman Perkebunan Tahun Anggaran 2025, yang difokuskan pada wilayah Maluku Tengah, Seram Bagian Timur (SBT), Seram Bagian Barat (SBB), Buru Selatan, dan Pulau Ambon.
Kepada wartawan, Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda mengungkapkan, distribusi bibit dilakukan berdasarkan proposal kebutuhan dari masing-masing daerah, dengan rincian sebagai berikut; Bibit Pala, Kabupaten Maluku Tengah 11.000 bibit untuk 100 hektar lahan, Kabupaten SBB 20.035 bibit untuk 185 hektar, Kabupaten SBT 5.500 bibit untuk 50 hektar, Pulau Ambon (wilayah Maluku Tengah) 10.450 bibit untuk 95 hektar.
Bibit Cengkeh, Kabupaten Maluku Tengah 7.700 bibit untuk 70 hektar, Kabupaten SBB 9.900 bibit untuk 90 hektar, Kabupaten SBT 5.500 bibit untuk 50 hektar, Kabupaten Buru Selatan: 770 bibit untuk 7 hektar. Bibit Kakao, Kabupaten Maluku Tengah 3.000 bibit untuk 3 hektar lahan.
“Program ini merupakan bentuk konkret dukungan Pemerintah Provinsi Maluku terhadap perluasan lahan dan peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah. Distribusi bibit unggul ini juga bertujuan menciptakan ketahanan ekonomi berbasis agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai daerah,”ujar Tauda diruang kerjanya, Rabu (30/7/2025).
Ia menyatakan, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam roadmap pembangunan pertanian Maluku, khususnya untuk memperkuat hilirisasi komoditas unggulan dan mendorong ekspor hasil perkebunan ke luar daerah.
“Tahun ini kami fokus pada daerah-daerah dengan potensi besar untuk komoditas pala, cengkeh, dan kakao. Target kami bukan hanya tanam, tapi bangun ekosistem agribisnis yang sehat dan berkelanjutan,”ucap Tauda.
Dengan alokasi 650 hektar lahan untuk tiga komoditas utama, Pemerintah Provinsi Maluku berharap program ini mampu mendorong peningkatan pendapatan petani, membuka lapangan kerja, serta memperkuat posisi Maluku sebagai salah satu sentra produksi rempah dan kakao nasional.(MM-9)