Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ekonomi

Diduga Alihkan Permasalahan, Sertu D  Dituding  Rampas Rp.360 Juta.

8
×

Diduga Alihkan Permasalahan, Sertu D  Dituding  Rampas Rp.360 Juta.

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Diduga ada dendam pribadi antara Hartini (istri oknum brimob ) dengan D Oknum anggota POM, mengakibatkan nama baik oknum POM tercemar.nPasalnya Sertu D dituduh telah merampas uang sebesar Rp 360 juta  milik Hartini.

 

Dari keterangan H kepada media via telpon, dirinya mengakui kalau didatangi oleh D dan rekan-rekannya yang menyerobot masuk kedalam rumahnya.    D bersama seorang Pria yang bernama B alias Daeng yang adalah rekan bisnis H. Saat itu  dirinya belum mengetahui  siapa H sebenarnya.

 

“Namun setelah H mengetahui D  seorang Anggota TNI bertugas di POM lantaran yang bersangkutan dengan D pernah ada selisih paham tahun kemaren dengan saudara H , yang mau memproses hukum salah satu oknum TNI,”ujarnya.

 

Dimana korbannya bukan H, tapi anak kerja (karyawan), yang hanya ingin dimintai tanggung jawab, dan tidak ada tuntutan hukum /hal lain. Menurut H,   saat  sedang duduk di dalam rumah, D bersama B langsung masuk tanpa mengetok pintu terlebih dahulu

 

Melihat itu dirinya bersama suaminya langsung mengusir mereka tetapi mereka tidak mau keluar, bahkan saat berada di rumah, Sertu D terlihat  mondar- mandir dalam rumah sambil meminta kembalikan uang kelebihan penjualan emas .

Namun H menolak dengan alasan sudah dua hari lalu barang tersebut sudah dibawa tidak bisa kembalikan lagi karena sudah selesai

 

Ia mengaku kalau pada malam kejadian tanggal 5 malam itu,   D langsung merampas hpnya dan mentransfer 365 Juta rupiah  ke Rekening Revano.

 

Menurutnya transferan yang dilakukan sebesar 150 juta ke Revano, dan 50 juta sewaktu di rumah ke Rekening Reski Soleman, 150 juta ( dimana nama itu ialah Pemilik uang yang H belum kembalikan 3,7M hingga saat ini ) waktu di  ruang Reskrim Polda Maluku.

“Dia yang sendiri ambel hp, dia yang perintah Beta buka pin, lalu dia transfer apa yang ada di rekening,”ujarnya kesal.

 

Sedangkan transfer ke dua kali sebesar 150 juta rupiah dilakukan oleh D di Polda yang kemudian dimintai uang tunai sebesar 15 juta rupiah.

“Kalau yang 15 juta tuh ambel di ATM, kalau uang tunai malam itu bt mau Pi ambel dimana, pancuri dimana malam hari,”ujarnya

 

ia menjelaskan kalau Buku Tabungan dan ATM serta KTP diambil oleh D sewaktu di rumah yang sampai sekarang ini belum dikembalikan. Setelah itu dirinya langsung dibawa ke Polda Batu Meja sekitar pukul 11, dan dirinya sempat meminta untuk makan terlebih dahulu di salah satu rumah makan di pangkalan taksi. Ketika dimintai keterangan siapa yang membawanya ke Polda, H menjelaskan kalau D yang membawanya beserta 30 rekannya yang hari itu sempat dihubungi untuk mengepung rumahnya

 

Ia menjelaskan, awalnya dirinya dimintai untuk keluar bersama-sama tetapi langsung dibawah ke Polda

“Awalnya dong minta Beta keluar, tidak tahu mau keluar kemana, dong putar Beta sampai sudah pusing  lalu dong bawa Beta ke Polda,”ujar H.

 

Pada waktu singgah makan dirinya mengakui kalau D tidak ada saat itu, dan setelah selesai makan, D sempat memaksa dirinya untuk ikut ke Polda lama .

“D pung gaya begini, masuk saja, ikut , jadi Beta kira ini anggota Polisi,”ujarnya kesal

 

Namun sangat disayangkan semua pengakuan H berbeda dengan yang disampaikan oleh Sertu D kepada wartawan, sehingga muncul beberapa kejanggalan yang diperoleh daripada pengakuan H. Menurut D kepada wartawan ketika ditemui belum lama ini, dirinya bersama B alias Daeng ketika datang ke rumah H dengan baik-baik, tidak menyerobot masuk ke dalam rumah.

 

Bahkan menurut B, mereka disambut baik-baik, bahkan sempat duduk bercerita sambil tertawa ( ada foto bukti)seperti yang terlihat pada sebuah foto yang sempat diabadikan saat itu. Dijelaskan, awalnya dia dihubungi oleh R untuk bahwa D akan menemaninya  mendatangi rumah H, karena suami H adalah anggota PM dinas di Tual , tetapi info yang diberikan kepada D dirinya  mengakui kalau BM tetapi  didengar bukan BM tetapi  PM.

 

Dirinya mengakui awalnya mediasi baik-baik saja, tetapi karena tahu suami H adalah anggota Brimob bukan POM, Kemudian D menghubungi R (pemilik uang) untuk meminta menghubungi orang Resmob.     Kemudian Aipda V datang bersama 4 orang saja, berbeda dengan yang disampaikan oleh H kalau yang datang saat itu 30 orang yang langsung mengepung rumahnya

 

Ia menjelaskan, pengakuan H saat itu kalau dirinya memang mau mengembalikan uang milik R akan tetapi dengan berbagai alasan tanggal merah dan bank tutup saat itu sehingga mau mentransfer satu atau dua Miliar tidaklah bisa.

Tetapi karena memakai rekening BCA , H langsung mentransfer sendiri 150 juta rupiah dan 200 juta, dan pada saat pengiriman uang pertama kali, tidak ada pemaksaan atau pengancaman, tetapi ditranfer sendiri oleh H

 

Setelah Aipda V orang Resmob sudah ada, permasalahan ini diambil alih oleh V yang langsung mengajak H keluar makan.

“itupun sudah ijin sama suaminya, tetapi Beta seng dengar, tetapi setelah diajak makan, V tidak antar ibu ini ke rumah dibelokanlah ke Polda Lama Resmob,”ujar B

 

Ia mengakui ketika sekitar mau jam 1 malam barulah B hadir disana dan menjumpai empat orang dan tidak sempat masuk ke ruangan. “Tetapi pa V yang banyak berbicara, karena bukan kantor D, dan karena piket jam 1 D pulang,”akuinya.

 

Ia menjelaskan setelah itu D tidak tahu apa yang terjadi disana, namun dirinya memberi informasi pada pukul 2.30 dirinya bersama , V dan H mereka ke ATM untuk mentransfer uang 50 juta dan mengambil uang cash 15 juta. “Saat transaksi di ATM BCA, D seng ada boleh di cek di CCTV BCA tanggal 6 dan D seng nyuruh dia, tapi ibu itu sampaikan ke D kalau dirinya yang intimidasi dia,”ujarnya.

 

Selain itu terkait yang tahan Buku Tabungan, ATM  dan KTP yang dituduhkan kepadanya, B mengakui kalau D tidak pernah melakukan hal tersebut, malahan pada subuh H sempat kabur dari Resmob  Polda. Pagi jam 10, dirinya bersama D dan V datangi Rumah tersebut ulang, sertu tidak masuk tetapi di luar dan bersama V mereka diteriaki oleh H dan memaki-maki.

 

Dirinya mengakui kalau saat itu D juga sempat dikata-katain oleh suami H yang merupakan anggota Brimob.

“D Cuma Beta Bilang, pa Beta ini mau bicara baik-baik bapak jangan begitu, tapi suami H katakan kepada D kamu mau apa, saya tanya bapak ini siapa, dia jawab Saya Anggota Brimob kamu mau apa,”ujarnya. Mendengar itu, D sempat kesal dan langsung menjawab kalau tidak takut sama suami H karena terkesan menakut-nakuti dirinya dengan jabatannya sebagai perwira Brimob.

 

Merasa kecewa, mereka pulang dan dua hari kemudian muncul pemberitaan yang sudah memfitnahnya seakan-akan mau mengadu domba dua institusi.

Ia menjelaskan dari pengakuan D, sang sertu sangat kecewa terhadap Dansat Brimob Polda Maluku, karena tidak ada respon terkait perilaku anggotanya tersebut sehingga D dijadikan kambing hitam.

Ironisnya dirinya ditulis tanpa ada konfirmasi, seharusnya dicek dahulu permasalahan yang terjadi  hal ini membuat dirinya berpikir kalau ini sebagai bagian dari pengalihan permasalahan yang terjadi saat ini.

 

Untuk diketahui, dari keterangan H sangat berbeda dengan keterangan B, dimana tidak pernah ada perampasan HP untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening lain.

Bahkan tidak pernah D memegang Buku tabungan, Kartu ATM serta KTP, pasalnya kalau dipegang D, saat itu ketika dirinya tidak ada, bagaimana pada pukul 3 dini hari H bersama dengan B dan V ke BCA untuk mentransfer sejumlah uang

 

Selain itu terkait perampasan hp dan mentransferi uang ke rekening lainnya, bagaimana mungkin apabila terjadi perampasan, suami H yang merupakan anggota Brimob tidak bertindak , apalagi didalam rumahnya sendiri.

 

Adapun kejanggalan lainnya bagaimana D bisa mengetahui kode keamanan hp bahkan no Pin ATM milik H sehingga bisa langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening lainnya.

H juga sempat mengatakan kalau dirinya dipaksakan oleh D untuk menuju ke Polda setelah selesai makan, namun pernyataan H awalnya sang sertu tidak bersama-sama dengan mereka tetapi setelah makan dirinya bisa dipaksakan oleh D.

Dirinya menduga kalau D dijadikan kambing hitam untuk mengalihkan permasalahan yang sebenarnya , karena ada dendam tahun lalu anak buah nya nya yang dihamili oknum TNI.

Karena dari cerita yang didengar  H sempat merendahkan dan menghina oknum TNI tersebut hingga cekcok adu mulut walaupun oknum TNI sudah bertanggung jawab dan mau menikahinya

 

Namun walaupun permintaan dari korban sudah mau dipenuhi oleh oknum anggota TNI tersebut, tetapi H tetap ngotot untuk memproses untuk mendapatkan hukuman penjara, sedangkan oknum ini sudah mau bertanggung jawab

Diduga akibat hal tersebut membuat H sampai saat ini masih dendam dengan sertu D sehingga terus meminta agar D diproses hukum sementara dirinya merasa tidak bersalah.(MM-3)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *