AMBON,MM – Gempa bumi tektonik berkekuatan M5,1, terjadi di wilayah Laut Banda, Maluku, Kamis (19 /12) pukul 17.51.32 WIB.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan, gempa dipicu adanya deformasi batuan dalam lempeng di Laut Banda. Gempa menunjukkan parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa berada pada koordinat 6,32° LS ; 130,43° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 207 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 149 Km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip )
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Maluku Tengah dengan skala intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas II – III MMI, dan daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 18.17 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Daryono menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. (MM)