AMBON,MM. – Perbincangan politik jelang Pilgub Maluku 2029 mulai menghangat. PDI Perjuangan memilih langkah berbeda. Partai berlambang banteng moncong putih itu tak ingin larut dalam spekulasi nama calon, tetapi menegaskan tekad untuk merebut kembali kekuasaan demi rakyat.
Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Benhur Watubun, menegaskan bahwa pembahasan soal figur bukan prioritas. Bagi partai ini, kekuasaan hanya bermakna jika digunakan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
“Kita tidak bicara siapa yang akan dicalonkan. Tapi yang pasti, PDI Perjuangan akan merebut kembali kekuasaan di Maluku tahun 2029,” ujar Benhur di Kantor DPD PDI Perjuangan Maluku, kawasan Karpan, Ambon, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, politik pada dasarnya adalah perjuangan untuk meraih kekuasaan yang digunakan demi kesejahteraan rakyat. Karena itu, seluruh kader dan struktur partai akan bekerja secara konsisten memastikan visi perjuangan partai tetap hidup di tengah masyarakat.
“Ketika kita berada di luar pemerintahan, kita tetap berjuang agar sebagian visi partai bisa diintegrasikan ke kebijakan publik. Tapi kalau kita berada di dalam pemerintahan, seluruh visi itu akan menjadi bagian dari dokumen pembangunan daerah,” jelasnya.
Benhur juga menyinggung soal dinamika hubungan politik antara PDI Perjuangan dan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa. Ia menilai hubungan saat ini masih berjalan baik, namun tetap terbuka kemungkinan berbeda arah di masa depan.
“Kami tetap bersahabat. Tapi politik itu soal kepentingan. Selama kepentingan untuk rakyat sama, kita akan sejalan. Kalau tidak, kita akan ambil sikap,” tegasnya.
Lebih lanjut, Benhur menegaskan bahwa PDI Perjuangan akan terus mengawal kerja pemerintahan dan memastikan aspirasi rakyat tidak terabaikan.
“Partai ini lahir dari rakyat, dan akan terus berpihak kepada rakyat. Itu garis politik yang tidak akan berubah,” tandasnya.(MM-9)

















