AMBON,MM. – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia melalui Humas BPS melalui rilis menyebutkan, Provinsi Maluku pada Agustus 2025 mengalami deflasi Month to Month (m-to-m) sebesar 0,09 persen, inflasi Year-to-Date (y-to-d) sebesar 2,81 persen dan inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 3,25 persen.
Dikatakan, pada Agustus 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 3,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,00. Inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 3,38 persen dengan IHK sebesar 111,00 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 2,96 persen dengan IHK sebesar 110,90.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,50 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,13 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,96 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,65 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,34 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,72 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi sebesar 2,39 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,32 persen.
Menurutnya, tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Maluku bulan Agustus 2025 sebesar 0,09 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 2,81 persen.(MM-3)