AMBON,MM.- Kepala SMA Negeri 1 (SMANSA) Ambon, Drs. Alex. R. Tahalele, M.Si mengatakan, pasca proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolahnya yang diakhiri dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), siswa baru tahun ajaran 2024/2025 atau siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Ambon berjumlah 590 orang , dan semuanya telah mengikuti MPLS
Demikian antara lain penjelasan Kepsek Tahalele kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin, (15/07/2024).
Dikatakan, MPLS tahun ini dilaksanakan mengikuti petunjuk dari Direktur SMA, Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek).
Diantaranya, pada pengenalan lingkungan itu, tidak boleh ada kegiatan fisik yang menguras tenaga anak didik. Kegiatan MPLS diarahkan untuk lebih banyak mengenal lingkungan sekolah, dan menanamkan budaya sekolah kepada siswa, termasuk tata tertib sekolah dan kemudian memperkenalkan kurikulum kepada siswa
Menurut Tahalele, salah satu kegiatan di MPLS yang melibatkan orang dari luar yaitu tentang masalah bullying, dimana sekolah mengundang Polda Maluku untuk menyajikan materi.
“Polda mengutus seorang ibu yang dalam pendampingannya menjelaskan soal kekerasan, dan akibat yang bakal diterima jika melakukan kekerasan, serta materi tentang bagaimana menciptakan hubungan yang baik antara yang satu dengan yang lain,”ungkapnya.
Dijelaskan, setelah kegiatan MPLS, sekolah juga melakukan kegiatan tes psikologi.
Dikatakan, tes itu sangat penting sebab hasilnya yang akan menentukan pada saat siswa naik ke kelas 11, mereka diarahkan ke kelompok-kelompok mata pelajaran.
Menurutnya Kurikulum Merdeka (Kumer) yang saat ini digunakan, berbeda dengan kurikulum 2013. Dimana di dalam Kumer itu tidak ada jurusan, karena siswa memilih mata pelajaran, tergantung dari sumber daya yang ada di sekolah. Siswa tidak diarahkan memilih mata pelajaran satu persatu, melainkan diarahkan untuk memilih kelompok mata pelajaran.
“Jadi ada kelompok untuk kesehatan dengan mata pelajarannya; kelompok Humaniora dengan sejumlah mata pelajaran; kelompok Ekonomi dan Bisnis; kelompok Teknik; dan kelompok informatika.Sebagai contoh kalau dapat di F5, itu untuk Kesehatan di mana ada mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi, tapi dia tidak berdiri sendiri, dia itu disebut IPA, jadi nilai akhirnya dijumlah 3 nilai itu dibagi 3 maka dapatlah nilai dari IPA itu “ujarnya.
Tahalele juga mrngatakan, jumlah siswa SMA Negeri 1 banyak, diduga akibatregulasi yang menyatakan guru-guru ASN yang ada di sekolah-sekolah swasta ditarik ke sekolah negeri, sehingga masyarakat tidak mau menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta .(MM-3)