AMBON,MM. – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Ambon menegaskan komitmennya dalam mentransformasi ekonomi kota dengan menjadikan generasi muda sebagai penggerak utama industri kreatif. Ini adalah implementasi nyata dari Program Prioritas Walikota Ambon ke-16, yaitu “Penguatan Peran Pemuda dalam Industri Kreatif”, sejalan dengan visi Ambon sebagai City of Music.
Kepala Dispora Kota Ambon, Richard Luhukay kepada media di Ambon menjelaskan, bahwa penguatan peran pemuda dalam ekonomi kreatif adalah pilar penting untuk menciptakan kemandirian dan daya saing kota, sesuai misi Memperkuat Kapasitas dan Kemandirian Ekonomi Pemuda.
Menurutnya, data menunjukkan bahwa sektor kreatif memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan menaikkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Program ini bertujuan menciptakan kemandirian dan daya saing kota melalui sektor kreatif, dalam misi Memperkuat Kapasitas dan Kemandirian Ekonomi Pemuda.
“Adapun program unggulan yang telah diimplementasikan Dispora adalah dengan menyiapkan Ambon Kreatifapreneur sebagai ruang pengembangan diri dan jejaring bagi pemuda agar semakin mandiri secara ekonomi,”ucapnya.
Program Unggulan Ambon Kreatifapreneur fokus pada kolaborasi pemerintah dan pelaku kreatif untuk akses permodalan, fasilitas, dan pembinaan bagi pemuda berusia 16 hingga 30 tahun.
“Kegiatan ini dipastikan menjadi arena strategis untuk memperkuat kapasitas pemuda (usia 16–30 tahun) di bidang ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Program ini fokus pada kolaborasi antara pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif untuk membuka akses permodalan, fasilitas, dan pembinaan,”jelasnya
Ia juga menegaskan, Dispora ditahun ini akan berkolaborasi dengan TERAKOTA dalam pemanfaatan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Wainitu, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang terintegrasi. Kawasan ini menjadi melting pot (wadah peleburan) bagi UMKM, seni, budaya, dan musik, yang secara langsung melibatkan pemuda dalam pengelolaan dan aktivasi ruang publik.
Sedangkan program lainnya berupa Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Lokal, pihaknya melakukan pelatihan secara masif termasuk untuk Pemuda Miskin Ekstrem, yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi. Fokus utamanya adalah pemanfaatan sumber daya lokal Ambon seperti perikanan, rempah-rempah, serta kekayaan musik dan kuliner sebagai fondasi usaha yang tangguh.
Dampak Positif
Luhukay mengungkapkan, implementasi program ini telah menunjukkan dampak positif yang signifikan pada peningkatan kewirausahaan pemuda.
Dispora akan melanjutkan inisiatif seperti program Ambon Creativepreneur yang pada tahun-tahun sebelumnya telah memberikan apresiasi dan modal usaha kepada enterpreneur muda, yang terbukti mampu menggerakkan ekonomi kreatif lokal, bahkan di tengah tantangan global.
Menurutnya, hal ini terlihat dari Kota Ambon ditetapkan sebagai pilot project peningkatan kewirausahaan pemuda oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional .
Pengakuan ini memperkuat posisi Ambon sebagai pusat pengembangan talenta muda di tingkat regional dan nasional.
“Melalui program ini, juga terjadi sinergi erat antara pemerintah (Dispora, Pemkot, OPD terkait) dan komunitas kreatif. Pemerintah menyediakan dukungan anggaran dan fasilitas, sementara komunitas muda bertanggung jawab atas inovasi dan aktivasi, terutama melalui literasi dan platform digital,”imbuhnya.
Menuju Ambon City of Music yang Mandiri
Dukungan Dispora Ambon terhadap program prioritas Walikota ini kata Luhukay merupakan sebuah investasi jangka panjang, pada potensi pemuda. Dengan bekal keterampilan, jaringan, dan dukungan fasilitas yang terstruktur, pemuda Ambon didorong menjadi pencipta peluang kerja dan bukan sekadar pencari kerja.
“Fokus ke depan adalah memastikan keberlanjutan program hingga tahun 2026 dan seterusnya, untuk semakin mematangkan ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan memperkokoh identitas Ambon sebagai kota musik dunia yang makmur secara ekonomi,”pungkasnya. (MM-3/MM-5)

















