Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahEkonomiHeadline

Dari Tapal Batas, Harapan Pangan Maluku Bertumbuh di Kandar

6
×

Dari Tapal Batas, Harapan Pangan Maluku Bertumbuh di Kandar

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SELARU,MM – Di Desa Kandar, sebuah titik kecil di peta yang langsung berhadapan dengan Australia, deru langkah petani dan pemerintah bertemu dalam satu tekad, menanam masa depan.

Jumat (28/11/2025), hamparan 800 hektare lahan di Kecamatan Selaru kembali digarap, menjadi saksi bahwa dari batas negeri sekalipun, Maluku tidak pernah berhenti bergerak.

 

Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda, memimpin penanaman padi gogo itu dengan penuh semangat. Di bawah langit Selaru yang luas, penanaman ini bukan hanya rutinitas musim tanam, tetapi bagian dari Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk memastikan target Luas Tambah Tanam (LTT) terus meningkat dan produktivitas petani semakin terangkat.

 

Dinas Pertanian Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar memilih Kelompok Tani Tukofu sebagai pusat kegiatan. Kandar, desa yang selama ini menjaga warisan padi gogo, kembali berdiri sebagai pilar penting ketahanan pangan Maluku.

 

Rombongan pejabat dari BRMP Maluku, BBPPTP, Camat Selaru, Forkopimcam, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh adat, tokoh masyarakat, Majelis Jemaat, penyuluh serta para petani lintas kelompok hadir dan ikut langsung dalam geliat baru pertanian Selaru. Di tengah tantangan hidup di wilayah terluar, kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan.

 

Apresiasi Gubernur Peran Tanimbar: Kunci Padi Gogo Daerah

 

Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda menyampaikan apresiasi mendalam dari Gubernur, Hendrik Lewerissa kepada para petani Kandar. Baginya, Tanimbar bukan hanya kabupaten di ujung selatan, tetapi jantung pengembangan padi gogo provinsi.

 

“Dari 11 ribu hektare potensi padi gogo Maluku, 4.507 hektare berada di Tanimbar. Ini kekuatan besar bagi kita semua,”ujarnya.

 

Ia juga menegaskan pentingnya mempercepat uji varietas lokal fasmemeye, agar suatu hari Maluku tidak lagi bergantung pada benih dari luar daerah.

 

“Pupuk subsidi akan terus disiapkan, harga sudah diturunkan 20 persen, dan petani diimbau memadukan pupuk organik serta anorganik agar tanah tetap sehat dan hasil lebih maksimal,”ucapnya.

 

BRMP Maluku: Tanimbar Berperan  Menuju Swasembada

 

Kepala BRMP Maluku, Gunawan mengingatkan bahwa penanaman di Selaru tidak berdiri sendiri. Ini adalah bagian dari gerakan nasional, yang puncaknya akan diumumkan Menteri Pertanian pada 31 Desember: Indonesia memasuki era swasembada pangan.

 

Data yang dipaparkan menunjukkan betapa Tanimbar sangat diperhitungkan target LTT Maluku 26.250 Ha padi sawah dan 11.484 Ha padi gogo, Kontribusi Tanimbar 4.507 Ha terbesar dibanding wilayah lain.

 

Monev yang dilakukan di Selaru menjadi bahan penting bagi penyusunan program tahun berikutnya, memastikan setiap kebijakan sesuai kondisi riil petani.

 

Target Besar dari Daerah yang Tak Pernah Menyerah

 

Dalam laporan Monev, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Jemmy Watumlawar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku yang terus hadir mendampingi. Kegiatan ini sejalan dengan visi daerah, Tanimbar Maju, Mandiri, Adil, Berkelanjutan, dan Unggul.

 

Angka-angka LTT 2025 menunjukkan keseriusan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam menghidupkan kembali kejayaan pangan, dengan target luas tanam mencapai 4.507 hektare yang didukung 180,28 ton benih dari Kementerian Pertanian. Dari rencana tersebut, MT I mencakup 3.707 hektare dengan kebutuhan benih 158,28 ton, sementara MT II ditetapkan 800 hektare dengan penggunaan 32 ton benih.

 

Kecamatan Selaru menjadi salah satu penopang utama dengan kontribusi 800 hektare, di mana 400 hektare di antaranya berada di Desa Kandar. Meski demikian, percepatan produksi masih membutuhkan dukungan tambahan berupa alsintan, obat pertanian, herbisida, serta ketersediaan benih untuk MT II, kebutuhan yang diharapkan dapat segera dipenuhi pemerintah pusat dan provinsi agar kerja keras petani Tanimbar tidak berjalan sendiri dan mendapatkan perhatian yang sepadan.

 

Kegiatan ditutup dengan penanaman padi gogo oleh seluruh tamu undangan. Di bawah panas matahari Selaru, tangan-tangan yang berbeda latar belakang, pemerintah, penyuluh, aparat, petani, bersatu menancapkan benih.

 

Setelahnya, dialog bersama kelompok tani digelar. Mereka membahas kebutuhan, hambatan, dan harapan. Kandar tidak meminta kemewahan, hanya alat, dukungan, dan perhatian agar mereka dapat terus menanam negeri dari perbatasan.

 

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan tidak dibangun oleh satu lembaga, tetapi oleh sinergi seluruh unsur pusat, provinsi, kabupaten, penyuluh, dan petani. Dari Kandar yang menatap Australia, Tanimbar menunjukkan bahwa harapan bisa tumbuh di mana pun, bahkan di tanah paling jauh sekalipun, selama ada kemauan dan perhatian negara.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *