Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahHeadline

263 Pendamping KDKMP Maluku Ikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi

12
×

263 Pendamping KDKMP Maluku Ikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AMBON,MM. – Sebanyak 263 pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dari seluruh kabupaten/kota di Maluku mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping KDKMP Tahun 2025 yang digelar di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku selama tiga hari, 21-23 Oktober 2025.

 

Kegiatan bertema “SDM dan Talenta Unggul Menuju Indonesia Emas 2045” ini dibuka dengan semangat kolaborasi untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia koperasi sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi kerakyatan.

 

Pelatihan tersebut dihadiri Anggota DPD RI Novita Anakotta, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kementerian Koperasi dan UMKM, Destry Annasary, Kepala Kanwil Hukum Maluku, Syaful Syahri, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku, Fitra Ambon, serta para kepala dinas koperasi dari 11 kabupaten/kota di Maluku.

 

Peserta pelatihan terdiri atas Project Management Officer (PMO) dan Business Assistant (BA) dari kabupaten/kota se-Maluku. Tercatat 24 orang PMO, masing-masing dua per kabupaten/kota dan dua dari provinsi, serta 123 BA, sementara sisanya merupakan pendamping teknis lainnya.

 

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi, Destry Annasary, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) untuk membangun kemandirian ekonomi rakyat dari desa menuju Indonesia Emas 2045.

 

“Tujuan besar ini menuntut kesiapan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing. Karena sebaik apa pun programnya, keberhasilannya tetap ditentukan oleh manusia yang menjalankannya,” ujarnya.

 

Destry juga menekankan bahwa pendamping, baik PMO maupun BA, harus menjadi agen perubahan yang aktif membantu koperasi merah putih merintis usaha, membangun jejaring, serta menciptakan ekosistem ekonomi saling mendukung.

 

“Pelatihan ini adalah modal awal. Gunakan kesempatan ini untuk membangun jaringan dan belajar bersama. Ke depan, semua koperasi harus saling menopang dan bertransformasi ke arah digitalisasi dan profesionalisme,” tambahnya.

 

Ia juga menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UMKM tengah menyiapkan platform pelatihan daring sebagai bagian dari sistem pembelajaran digital untuk memperluas akses edukasi bagi para pendamping koperasi di seluruh Indonesia.

 

Dalam konteks pembangunan daerah, koperasi merah putih juga diharapkan menjadi mitra utama pemerintah dalam memperkuat ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta mendukung program-program nasional seperti Makanan Bergizi Gratis melalui rantai pasok produk lokal antar koperasi.

 

“Jika Maluku memiliki 1.236 koperasi merah putih, maka di situ ada 1.236 peluang bisnis yang bisa saling menopang. Inilah semangat kolaborasi ekonomi kerakyatan yang kita bangun dari desa menuju masa depan Indonesia Emas,” tutup Destry.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku, Fitra Ambon, dalam arahannya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendorong keberhasilan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Maluku.

 

“Peran SDM sangat menentukan percepatan pembentukan dan keberlanjutan koperasi. Karena itu, pendamping harus dibekali kemampuan teknis, manajerial, dan digital agar koperasi dapat berkembang modern, profesional, dan transparan,” kata Fitra.

 

Ia menjelaskan, pelatihan ini merupakan upaya konkret menindaklanjuti amanat Inpres Nomor 9 Tahun 2025 kepada Menteri Koperasi, yaitu memberikan fasilitasi pendampingan, edukasi, dan pelatihan SDM perkoperasian.

 

Ia berharap melalui pelatihan ini, para pendamping mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi pendamping koperasi, memperkuat jejaring antarpendamping di seluruh Maluku, dan menguasai teknik pendampingan yang efektif dan berorientasi hasil.

 

“Dari pelatihan ini, kita ingin melahirkan pendamping yang responsif, mampu mengelola koperasi secara modern, serta memperkuat jejaring bisnis lokal antar-koperasi sebagai bagian dari revolusi ekonomi rakyat Maluku,” ujar Fitra.(MM-9)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *