AMBON,MM. – Kepala SMA Negeri 1(SMANSA) Ambon, Dra.E.Laturiuw ,M.Si mengatakan, untuk mempertahankan predikat “hijau” dalam rapor pendidikan nasional, SMA Negeri 1 Ambon tak hanya mengandalkan hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2025, tetapi langsung tancap gas menjalankan program unggulan Smansa Smart Digital. Langkah ini mencakup pelatihan guru, penguatan infrastruktur internet, hingga pembentukan budaya sekolah berbasis teknologi dan karakter.
Hal ini disampaikan Kepsek Laturiuw kepada wartawan di ruang kerjanya ,Jumat,8/8/2025.
Dikatakan Pelaksanaan ANBK di SMA Negeri 1 Ambon berlangsung sukses pada Senin–Selasa lalu. Sebanyak 45 siswa kelas XI yang dipilih secara acak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi perwakilan sekolah dalam penilaian literasi, numerasi, iklim keamanan sekolah, iklim kebhinekaan, dan lingkungan belajar.
Laturiuw menjelaskan sebelum ANBK dimulai, pihaknya telah memberi pengarahan kepada para siswa.
“Saya bersyukur, hasil rapor pendidikan kita semuanya sudah hijau dan melampaui target. Tapi mempertahankan capaian itu jauh lebih sulit daripada meraihnya,” ujarnya.
Usai ANBK, sekolah langsung mengarahkan fokus pada program Smansa Smart Digital yang dijalankan selama enam bulan ke depan. Program ini sejalan dengan visi Gubernur Maluku mewujudkan Maluku yang adil dan sejahtera menuju Indonesia Emas 2045, khususnya di bidang digitalisasi sekolah.
Langkah awal dimulai dengan peningkatan kapasitas guru. Dari 59 guru yang mengikuti seleksi sertifikasi Level 1 Google, sebanyak 37 orang dinyatakan lolos. Selanjutnya, para guru mengikuti pelatihan resmi dari Google untuk memanfaatkan akun ID Belajar yang diberikan Kementerian secara gratis bagi guru dan siswa.
“Kalau fasilitas gratis ini tidak kita manfaatkan, rugi sekali. Karena itu, guru kita latih dulu, lalu kita perbaiki infrastruktur internet. Kuota Wi-Fi sekolah yang tadinya 200 GB, kita tingkatkan menjadi 1.500 GB. Seluruh kelas juga dipasang access point agar siswa dapat mengakses internet dengan baik,” jelas Laturiuw.
Selain memperkuat infrastruktur, SMA Negeri 1 Ambon juga menggelar pelatihan character building bertema Service Excellent dan Service Planning bersama coach internasional asal Ambon, Doni Tahapary.
Pelatihan ini diikuti seluruh guru dan pegawai – kecuali petugas kebersihan – selama dua hari. Materinya meliputi pentingnya teamwork, komunikasi efektif, dan pelayanan prima bagi siswa serta orang tua.
“Saya tekankan ada tiga hal: koordinasi, kolaborasi, dan sinergitas. Kalau ini jalan bersama, visi sekolah untuk mewujudkan civitas SMA 1 yang berkarakter kuat dan cerdas akan tercapai,” tegas Laturiuw.
Walau hasil ANBK tahun ini baru akan diumumkan Januari 2026, Laturiuw optimistis capaian predikat hijau dapat dipertahankan. Ia menegaskan pentingnya pembiasaan yang konsisten untuk membangun budaya sekolah yang baik.
“Kebiasaan membentuk peradaban, peradaban membentuk budaya. Kalau budaya sudah terbentuk, meski siswa berganti tiap tahun, nilai positifnya akan tetap terjaga,” pungkasnya.(MM-3)