AMBON,MM. – Ruangan American Corner diresmikan di Universitas Pattimura Ambon, dihadiri langsung Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Christopher Green.
Dalam sambutannya Christopher mengatakan, peresmian kembali American Corner Ambon merupakan simbol kuat dari kemitraan yang terus terjalin antara Amerika Serikat dan Masyarakat Maluku.
Hal ini disampaikan Kon Jen dalam sambutannya di ruang lab Marsela Unpatti Ambon, Kamis, (8/8/25).
Dikatakan, ruang yang telah diperbarui ini mencerminkan komitmen bersama untuk berinvestasi pada para pemimpin masa depan Indonesia, yang dibekali dengan pengetahuan, keterampilan dan wawasan global yang dibutuhkan untuk sukses di abad ke-21.
“Kami bangga dengan kemitraan yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade dengan Universitas Pattimura, yang telah memperluas kapasitas program American Corner sebagai pusat dinamis untuk inovasi, pendidikan, dan dialog lintas budaya,”ungkapnya.
Christopher berharap bisa bersama-sama membangun jembatan pemahaman dan mempererat tali persahabatan antara kedua negara.
Momen penting itu juga dihadiri Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa yang ikut melakukan pengguntingan pita, bersama Rektor Unpatti, Prof. Fredy Leiwakabessy selaku tuan rumah mendampingi Christopher Green, bersama Wali Kota Ambon, Bodewin Watimena.
Bahas Peluang Investasi
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa juga menerima kunjungan Konsulat Jenderal Amerika Serikat Christopher Green, sebagai langkah strategis dalam mempererat hubungan antara Pemerintah AS dan Provinsi Maluku, sekaligus mengeksplorasi peluang kerjasama di berbagai sektor.
Kesempatan tersebut, Konsul AS Christopher Green menyampaikan minatnya untuk mendorong investasi Amerika Serikat di Maluku, khususnya dalam sektor perikanan dan pembangunan pelabuhan terintegrasi yang strategis. Ia juga membahas dampak kebijakan tarif AS terhadap ekspor produk perikanan dari Maluku.
Menanggapi hal itu, Gubernur Hendrik mengungkapkan harapannya agar Maluku dapat berkembang menjadi provinsi yang sejahtera dan maju dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat serta kolaborasi berbagai pihak.
Lewerissa juga memaparkan prioritas pembangunan di Maluku diantaranya peningkatan industrialisasi, pembangunan rumah sakit baru dan peningkatan fasilitas Kesehatan, serta mendorong peran aktif sektor swasta sebagai produsen komoditas lokal, termasuk peluncuran program sekolah rakyat guna memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
“Agenda strategis lain mencakup pembangunan pelabuhan terintegrasi di Seram Barat serta pengembangan zona ekonomi khusus untuk meningkatkan efisiensi logistik dan menarik investasi,’ jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan TNI untuk mengatasi masalah penangkapan ikan ilegal, penyelundupan, serta potensi perdagangan manusia di wilayah perairan Maluku. (MM-3)