AMBON,MM. – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyebutkan, ekspor Maluku bukan Mei 2025 mencapai US$ 5,94 juta, dan Impor Maluku Mei 2025 mencapai US$ 28,42 juta.
Nilai ekspor Maluku Januari–Mei 2025 mencapai US$18,01 juta atau naik 4,10 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kepala BPS Maluku, Maritje Pattiwaellapia menjelaskan, sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas di Maluku mencapai US$18,01 juta, juga naik 4,19 persen.
“Nilai ekspor Maluku Mei 2025 mencapai US$5,94 juta atau naik 818,69 persen dibanding ekspor Mei 2024. Ekspor Mei 2025 seluruhnya berupa komoditi nonmigas,”ujarnya.
Ekspor nonmigas Januari–Mei 2025 terbesar menurutnya, adalah ke Tiongkok yaitu US$14,92 juta, disusul Hongkong US$2,94 juta, dengan kontribusi keduanya mencapai 99,14 persen.
Sementara ekspor ke negara kawasan luar Asia yakni ke Amerika Serikat sebesar US$0,15 juta dengan kontribusi sebesar 0,86 persen. Menurut pelabuhan muat, ekspor Maluku terbesar pada Januari–Mei 2025 dilakukan melalui Pelabuhan Yos Sudarso dengan nilai US$17,66 juta (98,09 persen), diikuti Pelabuhan Tual senilai US$0,34 juta (1,91 persen).
Pattiwaellapia juga menjelaskan, Nilai impor Maluku Januari-Mei 2025 mencapai US$145,22 juta atau turun 17,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Disebutkan, sejalan dengan total impor, nilai impor nonmigas juga turun 79,80 persen dari US$7,83 juta menjadi US$1,58 juta.
Nilai impor Maluku Mei 2025 mencapai US$28,42 juta, turun 6,03 persen dibandingkan Mei 2024. Negara pemasok barang impor Maluku selama Januari-Mei 2025 adalah Singapura US$116,43 juta (80,17 persen), Malaysia US$27,21 juta (18,74 persen), dan Tiongkok US$1,58 juta (1,09 persen). Impor dari ASEAN US$143,64 juta (98,91 persen) dan Asia lainnya US$1,58 juta (1,09 persen).
Maritje juga menyebutkan, Neraca perdagangan Maluku Januari-Mei 2025 mengalami defisit US$127,22 juta yang berasal dari surplus sektor nonmigas US$16,43 juta, sementara sektor migas defisit senilai US$143,64 juta.(MM-3)