AMBON,MM. – Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX di Provinsi Maluku Dody Wiranto, S.S., M.Hum mengucapkan selamat merayakan hari Pattimura yang ke-208 tahun 2025 yang dipusatkan di lapangan Benteng Duurstede, Saparua, bersamaan dengan serah terima pekerjaan Renovasi bangunan Benteng Duurstede, Kamis (15/5/2025).
Wiranto mengaku bangga dengan adanya kerjasama masyarakat , mengingat Benteng Duurstede merupakan kebanggaan bersama masyarakat Maluku.
“Mungkin bulan ini selesai serahterima pekerjaan, jadi kami sangat bangga dengan kerjasama masyarakat Maluku, yang ini adalah kebanggaan Katong bersama, bagaimana perjuangan rakyat.”ujarnya.
Ia menambahkan, Benteng ini sekaligus menjadi monumen, tonggak yang mengingatkan terus masyarakat Maluku tentang bagaimana semangat perjuangan Pattimura itu tidak akan berhenti saat kita telah merdeka tetapi masih berlanjut berjuang sampai sekarang.
“Dan kami sangat senang sekali, memberikan apresiasi kepada masyarakat Maluku karena berkenan untuk mengenang kembali jasa-jasa dari pahlawan, khususnya Pattimura yang berjuang saat itu, bagaimana meraih kebebasan atau yang disebut sebagai kemerdekaan.”sebut Wiranto.
Berkaitan dengan HUT Pattimura ke 208 tahun 2025 ini, Wiranto mengatakan, kunjungan di Benteng Duurstede mencapai angka ribuan orang, dan merupakan hal yang positif.
Menurutnya, Kementerian Kebudayaan harus memberikan apresiasi kepada masyarakat yang ingin mengenal pahlawannya, karena negara yang besar tentunya adalah negara yang menghargai pahlawan, budaya dan sejarahnya.
Terkait dengan pemilihan lokasi Benteng Duurstede sebagai tempat upacara peringatan HUT Pattimura ke 208 tahun 2025 ini,Wiranto menjelaskan, perayaan dapat dilaksanakan dimana saja.
“Tapi yang paling penting adalah semangat perjuangan dimotori oleh Pattimura; di Banda, di Saparua, di Seram dan di tempat-tempat lain juga seperti di Kei, di Ambon sendiri juga ada perjuangan dan ini merupakan bagian penting meskipun ada stimulus dari pemerintah, ada stimulan dari khususnya Gubernur dan juga Bupati dari Maluku Tengah,”jelasnya.
Sementara selaku pengelola Benteng yang menjadi objek Sejarah dan Budaya seperti ini, pihaknya merasa senang karena masyarakat bisa berkunjung dan pihaknya menyiapkan tempat yang representatif dan bisa dikenang sebagai monumen dan dengan sendirinya pihaknya juga bisa mengupayakan untuk mengusulkan, berdiplomasi kepada pemerintah pusat untuk mengganggarkan kembali anggaran guna meningkatkan lagi wajah dari Benteng untuk semakin layak.(MM-3)