AMBON,MM. – Kepala SMA Negeri 13 Ambon, Ahmad Soleman, S.Pd mengatakan masalah pengelolaan dan BOS di sekolahnya selama ini berjalan sesuai juknis yang diturunkan dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan dikelola sesuai peruntukannya.
Penjelasan tersebut disampaikan Soleman kepada media di ruang kerjanya, Selasa, (29/10/2024.)
Dikatakan, secara teknis pengelolaan dana BOS di sekolahnya untuk setiap kegiatan harus dimuat di dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
RKAS berisi dokumen tentang rencana program pengembangan sekolah selama satu tahun ke depan, dan hasil evaluasi sekolah.
“Dimuat dalam RKAS itu ada juknis yang ditetapkan dan tidak boleh keluar dari juknis karena kalau keluar dari situ maka akan ada masalah. Sebagai contoh ada rehab-rehab ringan, peningkatan mutu guru, dan sebagainya. Pokoknya pelaksanaannya Katong selalu berpatokan juknis, seng boleh keluar dari situ.”ujarnya sambil menambahkan untuk pembayaran tenaga guru honor menggunakan dana BOS dengan syarat, guru harus masuk dalam dapodik dan memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
NUPTK merupakan nomor identitas bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang bersifat unik dan tetap. NUPTK terdiri dari 16 angka. Fungsinya sebagai identitas resmi untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Selain itu, sebagai standardisasi mutu atau kualitas tenaga pendidik dan syarat untuk mendapatkan tunjangan, pembinaan guru, dan program lainnya dari Kemendikbud .
“ NUPK juga sebagai persyaratan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan bagi tenaga pendidik non-PNS. NUPTK tidak akan berubah meskipun GTK berpindah tempat mengajar, berubah riwayat status kepegawaian, atau terjadi perubahan data lainnya.,”jelasnya.
Dikatakan, meskipun nama guru honor sudah masuk dalam dapodik, akan tetapi jika belum punya NUPTK maka tidak bisa dibayarkan honornya dengan menggunakan dana BOS. NUPTK itu sendiri dikeluarkan atau diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepsek Soleman mengatakan , untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolahnya , juga diperkuat dengan 87 tenaga guru. Di antaranya 57 PNS dan sisanya guru honor dan P3K, sementara rombongan belajar di SMA Negeri 13 sebanyak 31 rombel. (MM-3)